Jakarta (ANTARA) - Dewan Pengawas Independen meminta Facebook menjelaskan kebijakan mereka untuk tinjauan konten yang diunggah akun milik orang-orang terkenal.
Pemeriksaan ini merupakan tindak lanjut dari laporan Wall Street Journal yang menyebutkan Facebook memberi pengecualian untuk akun-akun milik para "pembesar", dikutip dari Reuters, Rabu.
Hal ini menimbulkan pertanyaan bagaimana jejaring media sosial tersebut menindak konten berbahaya.
Juru bicara Facebook menyatakan mereka akan memberi tahu Dewan Pengawas Independen soal sistem internal yang disebut "cross-check", pemeriksaan silang, dalam beberapa hari ke depan.
Sistem cross-check berisi jutaan akun, beberapa diantaranya masuk ke daftar putih atau whitelist yang berarti mereka kebal terhadap sejumlah kebijakan Facebook, menurut laporan Wall Street Journal.
Dewan Pengawas Independen sebelumnya meminta Facebook menjelaskan cara kerja sistem cross-check dan memberikan kriteria untuk menambahkan akun maupun laman ke sistem tersebut.
Dewan Pengawas menyatakan Facebook tidak memberi tahu kriteria tersebut.
Baca juga: Facebook luncurkan Portal versi portabel
Baca juga: Facebook umumkan kebijakan baru untuk perangi kelompok berbahaya
Baca juga: Facebook luncurkan beragam fitur baru untuk bisnis
Facebook diperiksa Dewan Pengawas soal kebijakan akun milik pembesar
22 September 2021 10:13 WIB
Ilustrasi Facebook. (ANTARA/HO-Unsplash)
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Tags: