Wall Street ditutup beragam jelang pernyataan penting kebijakan Fed
22 September 2021 06:30 WIB
Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/Reuters/pri.
New York (ANTARA) - Wall Street ditutup beragam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB) setelah aksi jual yang luas sehari sebelumnya, dengan kekhawatiran atas masalah di pengembang China Evergrande dan kehati-hatian menjelang pernyataan penting kebijakan Federal Reserve membatasi pasar.
Ritme perdagangan berombak, dengan indeks Dow dan S&P 500 menghapus kenaikan sesi sebelum penutupan, sementara Nasdaq berakhir sedikit lebih tinggi.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 50,63 poin atau 0,15 persen, menjadi menetap di 33.919,84 poin. Indeks S&P 500 berkurang 3,54 poin atau 0,08 persen, menjadi berakhir di 4.354,19 poin. Indeks Komposit Nasdaq terdongkrak 32,49 poin atau 0,22 persen, menjadi berakhir di 14.746,40 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan saham sektor industri turun 0,7 persen, memimpin kerugian. Sementara itu, sektor energi menguat 0,37 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.
Saham Walt Disney Co jatuh 4,2 persen dan merupakan beban terbesar pada S&P 500 dan Dow setelah Chief Executive Officer Bob Chapek mengatakan kebangkitan varian Delta virus corona menunda produksi beberapa judulnya.
Kekhawatiran atas China Evergrande Group telah membuat investor gelisah dan menambah kekhawatiran baru-baru ini atas pertumbuhan ekonomi akibat varian Delta.
Kekhawatiran gagal bayar terus-menerus membayangi upaya ketua Evergrande untuk meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan pada Selasa (21/9/2021), sementara Beijing tidak menunjukkan tanda-tanda akan campur tangan untuk membendung efek apa pun pada ekonomi global.
"Orang-orang telah dikondisikan untuk membeli saat turun dari sebagian besar kenaikan tahun lalu," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.
"Tapi kegelisahan di atas kepala itu masih ada," katanya. “Situasi Evergrande masih menjadi awan hitam yang menggantung di pasar global. Kombinasi itu dengan ketidakpastian komentar Fed yang akan datang besok, dan ada keengganan untuk menjadi terlalu agresif menahan saham untuk naik.”
Investor menunggu akhir pertemuan Fed minggu ini yang mungkin menjelaskan kapan pembelian besar-besaran atas utang pemerintah akan mulai dikurangi.
Para pejabat Fed akan mengungkapkan proyeksi baru ketika investor juga waspada untuk setiap waktu pengetatan suku bunga.
Menambah bearish di akhir hari, saham American Airlines Group Inc dan JetBlue Airways Corp jatuh setelah catatan di pengadilan federal Boston menunjukkan Amerika Serikat dan beberapa negara bagian AS pada Selasa (21/9/2021) mengajukan gugatan antimonopoli terhadap perusahaan-perusahaan. Saham American Airlines berakhir turun 2,8 persen sementara JetBlue anjlok 4,8 persen.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 9,73 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 9,95 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Baca juga: Wall Street turun tajam akibat aksi jual, indek Dow jatuh 614 poin
Baca juga: Wall Street ditutup jatuh, Indeks Dow Jones tergelincir 166,44 poin
Baca juga: Wall Street dibuka tergelincir seiring volatilitas pasar berlanjut
Ritme perdagangan berombak, dengan indeks Dow dan S&P 500 menghapus kenaikan sesi sebelum penutupan, sementara Nasdaq berakhir sedikit lebih tinggi.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 50,63 poin atau 0,15 persen, menjadi menetap di 33.919,84 poin. Indeks S&P 500 berkurang 3,54 poin atau 0,08 persen, menjadi berakhir di 4.354,19 poin. Indeks Komposit Nasdaq terdongkrak 32,49 poin atau 0,22 persen, menjadi berakhir di 14.746,40 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan saham sektor industri turun 0,7 persen, memimpin kerugian. Sementara itu, sektor energi menguat 0,37 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.
Saham Walt Disney Co jatuh 4,2 persen dan merupakan beban terbesar pada S&P 500 dan Dow setelah Chief Executive Officer Bob Chapek mengatakan kebangkitan varian Delta virus corona menunda produksi beberapa judulnya.
Kekhawatiran atas China Evergrande Group telah membuat investor gelisah dan menambah kekhawatiran baru-baru ini atas pertumbuhan ekonomi akibat varian Delta.
Kekhawatiran gagal bayar terus-menerus membayangi upaya ketua Evergrande untuk meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan pada Selasa (21/9/2021), sementara Beijing tidak menunjukkan tanda-tanda akan campur tangan untuk membendung efek apa pun pada ekonomi global.
"Orang-orang telah dikondisikan untuk membeli saat turun dari sebagian besar kenaikan tahun lalu," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.
"Tapi kegelisahan di atas kepala itu masih ada," katanya. “Situasi Evergrande masih menjadi awan hitam yang menggantung di pasar global. Kombinasi itu dengan ketidakpastian komentar Fed yang akan datang besok, dan ada keengganan untuk menjadi terlalu agresif menahan saham untuk naik.”
Investor menunggu akhir pertemuan Fed minggu ini yang mungkin menjelaskan kapan pembelian besar-besaran atas utang pemerintah akan mulai dikurangi.
Para pejabat Fed akan mengungkapkan proyeksi baru ketika investor juga waspada untuk setiap waktu pengetatan suku bunga.
Menambah bearish di akhir hari, saham American Airlines Group Inc dan JetBlue Airways Corp jatuh setelah catatan di pengadilan federal Boston menunjukkan Amerika Serikat dan beberapa negara bagian AS pada Selasa (21/9/2021) mengajukan gugatan antimonopoli terhadap perusahaan-perusahaan. Saham American Airlines berakhir turun 2,8 persen sementara JetBlue anjlok 4,8 persen.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 9,73 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 9,95 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Baca juga: Wall Street turun tajam akibat aksi jual, indek Dow jatuh 614 poin
Baca juga: Wall Street ditutup jatuh, Indeks Dow Jones tergelincir 166,44 poin
Baca juga: Wall Street dibuka tergelincir seiring volatilitas pasar berlanjut
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: