Makassar (ANTARA News) - Klub sepakbola PSM Makassar kagum dengan keputusan Irfan Bachdim yang tetap komitmen berlaga di Liga Primer Indonesia (LPI), meski sempat mendapat ancaman dari PSSI tak bisa memperkuat tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia.

Hubungan Masyarakat PSM, Suparno, di Makassar, Rabu, mengatakan bahwa keputusan pemain naturalisasi yang tampil konsisten di Piala AFF 2010 itu merupakan sikap seorang pemberani. Keputusan itu juga membuktikan bahwa Irfan pemain yang mengerti cara berterima kasih pada klub yang sudah menampungnya.

"Posisi Irfan, yang kini jadi bintang, setelah penampilannya membela timnas lalu, ternyata tidak membuatnya ragu berlaga di LPI. Kita salut dengan loyalitas yang ditunjukkannya bagi Persema Malang," jelasnya.

Menurut dia, keputusan Irfan yang tidak keberatan berlaga di LPI juga memiliki arti yang sangat penting bagi tim PSM. Keputusan itu, menurut dia, akan membuat pemain PSM lebih tenang menghadapi kompetisi LPI.

Terlebih lagi setelah Irfan, yang ibunya warga Belanda, tetap masuk daftar 84 pemain yang dipanggil Badan Tim Nasional (BTN) untuk dipersiapkan menghadapi SEA Games 2011 dan Pra Olimpiade 2012.

Ia menilai, pencetak dua gol pada Piala AFF 2010 memang memiliki kemampuan dan talenta yang baik sehingga layak memperkuat timnas sepakbola Indonesia, dan artinya kesempatan membela timnas tidak perlu melihat dari kompetisi mana pesepakbola berasal, karena yang penting bagaimana kualitasnya di lapangan.

"Saya kira reaksi masyarakat akan lebih besar jika ternyata pemain yang berlatenta dilarang membela timnas hanya karena berlaga dikompetisi berbeda," ujarnya.

Sementara itu, PSM juga menyayangkan sikap beberapa pemain yang akhirnya memilih mundur dari PSM karena takut masa depannya tidak terjamin.

`"Namun, kita tetap menghargai semua keputusan pemain sehingga tidak ada alasan untuk memaksanya bertahan," ujar Suparno.
(T.KR-MH/S016/P003)