Pelatih Putri AS Latih Pemain Surabaya
5 Januari 2011 12:50 WIB
Pelatih sepakbola wanita dari AS, Cori Alexander (dua kiri) menunjukkan kebolehannya saat klinik pelatihan bagi pelajar Surabaya di Gelora 10 Nopember, Surabaya, Rabu (5/1). Pelatihan yang diikuti 94 pelajar SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi se-Surabaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan, semangat dan hormat sesama rekan tim yang merupakan program pertukaran sepakbola Indonesia dan Amerika. (FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat )
Surabaya (ANTARA News) - Empat pelatih sepak bola putri asal Amerika Serikat (AS) memberikan coaching clinic (pelatihan) bagi puluhan pemain pemula dan pelatih di Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Kegiatan dalam rangkaian program pertukaran ilmu persepakbolaan Indonesia-AS itu diikuti sekitar 90 orang pemain putri dari sejumlah sekolah menengah atas (SMA) dan 11 pelatih sepak bola putri di Kota Pahlawan.
Program ini merupakan kerja sama Center for Civic Education (CCE) Indonesia dengan International Center Washington DC, serta didukung Biro Pendidikan dan Kebudayaan Deplu AS.
Keempat pelatih putri yang memberikan pelatihan itu merupakan mantan pemain tim nasional AS, yakni Janine Szpara, Cori Alexander, Rachel Rapinoe, dan Karen Willoughby.
"Kami cukup senang bisa memberikan pelatihan teknik-teknik dasar bermain sepak bola kepada pemain-pemain putri dan pelatih di Surabaya," kata Janine disela pelatihan.
Beberapa teknik dasar bermain sepak bola yang diberikan, antara lain kontrol bola, dribbling, tendangan, dan permainan tiga lawan tiga (small games).
Selain itu, pelatih AS itu juga memberikan sejumlah materi kepelatihan kepada para pelatih sepak bola putri.
"Kegiatan pelatihan semacam ini memang perlu dan bisa menambah pengetahuan serta wawasan kami tentang teknik melatih pemain sepak bola putri," ujar Imam Syafi`i, salah satu pelatih yang ikut pelatihan tersebut.
Koordinator Program CCE Indonesia, Acih Sari, mengatakan, sebelum di Surabaya kegiatan serupa telah dilaksanakan di Jakarta pada Senin (3/1) dan akan dilanjutkan di Pontianak pada Jumat (7/1).
"Nantinya dari setiap kota itu, akan dipilih lima pemain dan satu pelatih terbaik untuk mengikuti beasiswa kunjungan 10 hari ke Kota Portland dan San Francisco," katanya.
Selain mempererat hubungan Indonesia-AS melalui olahraga, kegiatan ini juga bertujuan mendukung para perempuan Indonesia dan atlet penyandang cacat usia 12-18 tahun, termasuk pelatih untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang olahraga.
(D010/E011/S026)
Kegiatan dalam rangkaian program pertukaran ilmu persepakbolaan Indonesia-AS itu diikuti sekitar 90 orang pemain putri dari sejumlah sekolah menengah atas (SMA) dan 11 pelatih sepak bola putri di Kota Pahlawan.
Program ini merupakan kerja sama Center for Civic Education (CCE) Indonesia dengan International Center Washington DC, serta didukung Biro Pendidikan dan Kebudayaan Deplu AS.
Keempat pelatih putri yang memberikan pelatihan itu merupakan mantan pemain tim nasional AS, yakni Janine Szpara, Cori Alexander, Rachel Rapinoe, dan Karen Willoughby.
"Kami cukup senang bisa memberikan pelatihan teknik-teknik dasar bermain sepak bola kepada pemain-pemain putri dan pelatih di Surabaya," kata Janine disela pelatihan.
Beberapa teknik dasar bermain sepak bola yang diberikan, antara lain kontrol bola, dribbling, tendangan, dan permainan tiga lawan tiga (small games).
Selain itu, pelatih AS itu juga memberikan sejumlah materi kepelatihan kepada para pelatih sepak bola putri.
"Kegiatan pelatihan semacam ini memang perlu dan bisa menambah pengetahuan serta wawasan kami tentang teknik melatih pemain sepak bola putri," ujar Imam Syafi`i, salah satu pelatih yang ikut pelatihan tersebut.
Koordinator Program CCE Indonesia, Acih Sari, mengatakan, sebelum di Surabaya kegiatan serupa telah dilaksanakan di Jakarta pada Senin (3/1) dan akan dilanjutkan di Pontianak pada Jumat (7/1).
"Nantinya dari setiap kota itu, akan dipilih lima pemain dan satu pelatih terbaik untuk mengikuti beasiswa kunjungan 10 hari ke Kota Portland dan San Francisco," katanya.
Selain mempererat hubungan Indonesia-AS melalui olahraga, kegiatan ini juga bertujuan mendukung para perempuan Indonesia dan atlet penyandang cacat usia 12-18 tahun, termasuk pelatih untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang olahraga.
(D010/E011/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: