Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan PTPN dan Krakatau Steel (KS) menjadi bukti nyata kesuksesan perubahan yang dilakukan oleh BUMN.

Erick Thohir mengatakan bahwa pada triwulan kedua 2021, pada bulan Juni lalu, PTPN berhasil mencatat kenaikan pendapatan 37 persen dan membukukan laba sebesar Rp1,4 triliun dari yang diprediksi akan rugi Rp1,2 triliun dalam anggarannya.

"Krakatau Steel sesuai dengan restrukturisasi memang harus melakukan tiga tahapan, dan tentu tahapan ini sudah berhasil mencapai tahap 1 dan 2. Dan kalau kita lihat performanya sekarang ini, Krakatau Steel yang sebelumnya rugi selama 8 tahun terakhir, sekarang sudah untung Rp800 miliar, tetapi saya bilang kepada managemen untuk jangan berpuas diri karena hal ini penting untuk terus ditingkatkan," kata Erick dalam peresmian Pabrik Industri Baja PT. Krakatau Steel (persero) Tbk secara virtual di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Mimpi terbesar Erick Thohir yakni transformasi BUMN jangan terhenti

Transformasi BUMN menjadi keharusan agar dapat menjadi perusahaan BUMN kelas dunia yang semakin profesional, kompetitif, dan menguntungkan. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyaraka, membuka makin banyak lapangan pekerjaan, dan berkontribusi lebih besar pada pendapatan negara.

Proses transformasi BUMN yang dilakukan adalah mulai dari restrukturisasi di BUMN, pembentukan holding dan sub holding hingga pembentukan klaster-klaster industri strategis.

Di samping mengupayakan berbagai transformasi di BUMN, Kementerian BUMN juga telah melakukan restrukturisasi terhadap beberapa BUMN strategis.

Baca juga: Erick Thohir ungkap 4 poin utama yang diharap dari transformasi BUMN

Restrukturisasi yang telah dilakukan PTPN dan Krakatau Steel berhasil membalikkan kondisi perusahaan dari rugi menjadi untung, dari perusahan konvensional menjadi mondern, dan bahkan mampu menekan impor, serta memperkuat ketahanan bangsa.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan transformasi total di seluruh BUMN sebuah keharusan dalam menghadapi kondisi pasca Coviud-19.

Transformasi total yang harus dilakukan di seluruh BUMN menjadi sebuah keharusan, apalagi nanti menghadapi kondisi pasca Covid-19 semua akan berubah. Karena itu tidak hanya restrukturisasi bisnis model namun juga tetap harus didampingi efisiensi dan tidak kalah pentingnya inovasi bisnis serta juga transformasi human capital.

Menteri BUMN menyampaikan bahwa tidak ada kata menyerah, yang sakit bisa disembuhkan asalkan ada kemauan dan tentu gotong royong bersama dalam menyelesaikan permasalahan bersama.