Sleman (ANTARA News) - Banjir lahar dingin di Sungai Opak Senin malam (3/1) menyebabkan wilayah Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta terpisahkan antara sisi timur dan barat sungai karena seluruh jembatan telah roboh.

Banjir lahar dingin kemarin malam telah merobohkan dua jembatan di Kecamatan Cangkringan yang tersisa, yakni jembatan Salam dan Panggung, kata Camat Cangkringan Samsul Bakri di Sleman, Selasa.

Banjir lahar dingin sebelumnya telah merobohkan empat jembatan.

Menurut dia, dengan kondisi sekarang masyarakat di sisi barat Sungai Opak jika hendak ke barat sungai harus melalui jembatan di Banjarsari, Kecamatan Ngemplak dan sebaliknya.

"Masyarakat Cangkringan di timur Sungai Opak memang harus memutar sekitar tiga kilometer lebih melalui jembatan di Banjarsari jika hendak ke barat sungai, dan begitu juga sebaliknya. Namun ini hanya untuk kendaraan bermotor karena jika menyeberang dengan jalan kaki bisa dengan menuruni sungai," katanya.

Ia mengatakan, dua jembatan yang telah ambrol lebih dulu yakni jembatan Petung dan Pagerjurang di Desa Kepuharjo serta Jembatan Kliwang dan Teplok di Desa Wukirsari.

"Dua jembatan ini roboh lebih dulu saat terjadi banjir lahar dingin Kali Opak pertama kalinya sekitar setengah bulan lalu, sedang yang kemarin ini memutuskan jembatan Salam di Wukirsari dan jembatan Panggung di Argomulyo," katanya.

Samsul mengatakan, putusnya Jembatan Sungai Opak di Dusun Salam, Wukirsari juga menyebabkan jalur alternatif Tempel (perbatasan Magelang) menuju Prambanan (perbatasan Klaten) di sisi utara juga terputus.

"Sebenarnya hal ini sudah diantisipasi dengan pemasangan bronjong di jembatan tersebut, namun ini juga sia-sia karena sekitar 300 bronjong yang dibangun untuk menahan Jembatan Salam juga hanyut dibawa banjir," katanya.

(V001/D009/S026)