Tegal (ANTARA News) - Dua pendaki Gunung Slamet yang sempat dinyatakan hilang tersesat saat mendaki gunung yang berada di perbatasan Tegal dengan Purwokerto, Jateng, itu ditemukan dalam kondisi selamat.

Gilang (20) dan Adam (20) dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dinyatakan hilang sejak Jumat (31/12) lalu. Keduanya mendaki Gunung Slamet bersama tujuh rekan lainnya, namun terpisah saat cuaca berkabut.

"Pencarian terhadap dua pendaki ini dilakukan selama delapan jam. Saat ditemukan, kedua pendaki itu sudah dalam kondisi pucat dan mengalami kelelahan," kata Untung, anggota Gabungan Pecinta Alas (hutan) Slamet (Galas) di Tegal, Selasa.

Untung menjelaskan, dua pendaki itu terpisah dari rekan-rekannya ketika turun dari Gunung Slamet karena kondisi cuaca buruk dan berkabut.

"Namun dari sembilan pendaki itu, dua diantaranya tersesat dan baru ditemukan setelah empat hari kemudian," katanya.

Semula para pendaki sudah diingatkan oleh Gabungan Pecinta Alas Slamet Tegal agar mengurungkankan pendakiannya karena cuaca buruk.

Namun, katanya, mereka memaksakan diri mendaki ke gunung yang mempunyai ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut itu.

Gilang, pendaki yang tersesat mengaku dirinya sempat salah jalur saat akan turun dari Gunung Slamet.

Saat itu, katanya, kondisi cuaca di sekitar wilayah Gunung Slamet terjadi hujan deras dan diselimuti kabut disertai badai.

"Akibat kondisi itu, kami akhirnya menunda turun dari Gunung Slamet karena dikhawatirkan dalam perjalanannya terjadi longsor dan angin kencang. Saya dan Adam turun terakhir tetapi karena jarak pandang yang tidak jelas akhirnya tersesat," katanya.

(KR-KTD/D009/S026)