Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton pada Senin menyampaikan bela sungkawa atas banjir di Australia dan mengatakan Washington siap untuk memberikan bantuan terhadap sekutu dekatnya itu.

Hingga 200.000 orang diperkirakan terkena aliran air cepat yang merendam 22 daerah perkotaan di wilayah timur laut negara itu, mencakup area seluas negara Prancis dan Jerman, sebagaimana dikutip dari AFP.

"Atas nama Presiden (Barack) Obama dan seluruh rakyat Amerika Serikat, saya menyampaikan bela sungkawa atas hilangnya nyawa dan kerusakan yang terjadi di Queensland akibat banjir baru-baru ini," tulis Clinton dalam sebuah pernyataan.

"Kedutaan kami di Canberra terus memantau perkembangan situasi terakhir dan telah melakukan sejumlah kontak dengan pemerintah Australia. Australia adalah mitra penting dan kawan dekat bagi AS, kami siap memberikan bantuan yang diperlukan," katanya.

"Pikiran dan doa kami senantiasa tercurah bagi semua yang terkena banjir, terutama para keluarga korban, juga bersama seluruh warga Australia," katanya.

Banjir yang menyapu kawasan timur laut Australia itu telah disusul dengan serangkaian penyelamatan termasuk upaya sebuah regu yang untuk menyeberangi bendungan yang tergenang di Teluk utara kawasan Carpentaria pada Sabtu malam.

Polisi berupaya untuk menyelamatkan tiga bocah dan seorang dewasa dari sebuah mobil namun seorang wanita berumur 41 tahun menghilang sebelum mereka dapat menyelamatkannya. Namun setelah itu jenazah wanita tersebut dapat ditemukan.

Sejak 30 November terdapat tujuh korban tewas akibat banjir termasuk seorang perempuan remaja berusia 17 tahun yang tenggelam setelah kakinya tersangkut bebatuan ketika mencoba menyeberangi sebuah sungai kecil yang meluap dan meninggi.

Sebanyak tiga warga lain tenggelam akibat kendaraan mereka hanyut selain seorang pria remaja dan seorang dewasa juga tenggelam dalam kejadian terpisah setelah terperosok ke aliran air yang deras.

Perdana Menteri Julia Gillard pada Senin memperingatkan kepada warganya agar berhati-hati terhadap bahaya bencana tersebut.

"Bencana banjir itu sangat berbahaya," kata Gillard kepada wartawan di Sydney, seraya menambahkan bahwa aliran air yang deras serta debit air yang meninggi juga dapat membahayakan.

"Oleh karena itu saya meminta kepada semua warga untuk mematuhi anjuran regu penyelamat dan polisi mengenai cara bergerak dan bertahan hidup dalam keadaan yang berbahaya ini," tegasnya.
(ANT/A024)