"Strategi pengendalian diharapkan betul-betul dikawal sehingga efektif, bukan hanya dari sisi angka penurunan kasus COVID-19, melainkan juga jalannya pertumbuhan ekonomi masyarakat," kata Sigit dalam keterangan tertulis Divisi Humas Polri.
Baca juga: Kapolri minta wilayah aglomerasi percepat penyelesaian vaksin COVID-19
Baca juga: TNI-Polri bantu genjot vaksinasi COVID-19 di Medan
Sigit menjelaskan, strategi pengendalian virus corona SARS-CoV-2 di antaranya penegakan protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), penguatan 3T (tracing, testing, dan treatment) serta percepatan vaksinasi.
Menurut dia, saat ini bangsa Indonesia menuju ke kehidupan normal dan mengembalikan ekonomi yang sempat menurun karena situasi COVID-19.
"Di satu sisi bagaimana aktivitas masyarakat dalam rangka mengembalikan pertumbuhan ekonomi tetap bisa terkendali dan angka COVID-19 tidak naik lagi. Ini menjadi tantangan dan menjadi kebijakan pemerintah untuk mengatur antara gas dan rem agar seimbang,” tekan Kapolri mengingatkan.
Dalam kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1997 Batalyon Wira Pratama, Sigit mengapresiasi peran aktif lulusan Akpol membantu mencapai target kekebalan komunal masyarakat (herd immunity).
Vaksinasi massal Akpol 1997 itu digelar di 34 Polda jajaran dan tiga negara, yakni Malaysia, Arab Saudi dan Turki.
"Tentunya saya memberikan apresiasi kepada adik-adik saya angkatan 97 di seluruh wilayah yang telah ikut berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan vaksinasi dan bansos kepada masyarakat Indonesia yang saat ini memang sedang menghadapi situasi yang sulit,” kata Sigit.
Jenderal bintang empat itu juga mengingatkan agar jajaran kepolisian terus bekerja optimal membantu pemerintah dalam rangka pengendalian pandemi COVID-19 di antaranya melalui penerapan kebijakan PPKM level 1 hingga 4 di wilayah seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, mantan Kabareskrim Polri itu juga menyempatkan diri menyapa secara virtual pihak Kedutaan Besar Malaysia, memantau langsung penanganan COVID-19 terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di negara tersebut.
Di sisi lain, Sigit berterima kasih kepada seluruh personel TNI dan Polri serta petugas dinas kesehatan yang selama ini bertugas tidak kenal lelah dalam upaya menurunkan angka COVID-19 sehingga angka kasus harian bisa ditekan menjadi 2.200 per hari, serta BOR RS yang sempat menembus angka 90 persen, saat ini hanya sekitar 12 hingga 15 persen.
"Positivity rate di bawah WHO lima persen, saat ini positivity ratenya Indonesia 2,19 persen. Ini hasil kerja keras rekan-rekan yang tergabung dalam tim. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Polri di manapun bertugas karena telah bekerja keras melakukan upaya agar laju COVID-19 diturunkan," ujar Sigit.
Sigit mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan aparat terus bergerak melakukan sosialisasi disiplin protokol kesehatan hingga akselerasi percepatan vaksinasi demi mencapai target kekebalan komunal atau herd immunity masyarakat.
Seperti diharapkan Presiden Joko Widodo, Polri harus bisa mengubah dari pandemi menjadi endemi, seluruh masyarakat Indonesia bisa hidup dan terbiasa berdampingan dengan COVID-19.
"Tentunya prokes yang kuat harus dilaksanakan, program vaksinasi Polri tingkatkan sehingga masyarakat siap menghadapi kondisi tersebut," kata Sigit.
Kegiatan vaksinasi massal Alumni Akpol 1997 digelar di 34 Polda jajaran serta tiga negara. Kegiatan ini akan berlangsung lima hari, 18-22 September 2021. Adapun total vaksinasi yang ditarget dalam kegiatan ini sebanyak 63.400 dosis vaksin.
Terdapat pula sebanyak 36.350 item paket bantuan dengan rincian paket sembako sebanyak 33.353 paket bantuan voucher kuota internet untuk pelajar, santri dan guru sebanyak 1.997 voucher, serta bantuan voucher belanja 100.000 sebanyak 1.000 voucher kepada masyarakat kurang mampu, yatim piatu dan disabilitas.