MotoGP
Bagnaia rayakan kemenangan sempurnanya di GP San Marino
19 September 2021 23:13 WIB
Pebalap tim Ducati Lenovo Francesco Bagnaia (tengah) berpose di podium usai memenangkan MotoGP San Marino bersama pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo (kiri) dan pebalap Avintia Esponsorama Racing Enea Bastianini (kanan) usai balapan di Misano World Circuit Marco Simoncelli, Misano, Italia, Minggu (19/9/2021). Bagnaia menjadi kampiun di San Marino disusul Fabio Quartararo di posisi kedua dan Enea Bastianini di posisi ketiga. ANTARA FOTO/REUTERS/Jennifer Lorenzini/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Pebalap Ducati Francesco Bagnaia merayakan kemenangan sempurna di Grand Prix San Marino pada Minggu setelah sehari sebelumnya merebut pole position dengan memecahkan rekor Sirkuit Misano.
Pecco tiba di balapan di kampung halamannya itu dengan motivasi tinggi setelah merebut kemenangan perdananya di Aragon satu pekan sebelumnya.
Sang pebalap Italia tak malu-malu menerjemahkan kecepatannya sejak start dari pole dan menahan serangan rival utamanya sekaligus pemuncak klasemen sementara Fabio Quartararo yang harus puas finis runner-up di Misano dengan jarak 0,364 detik.
Sementara Enea Bastianini meraih hasil terbaiknya sebagai rookie musim ini di tempat ketiga, mempersembahkan podium untuk tim Esponsorama Racing.
"Ketika saya melihat Fabio kehilangan waktu di lap-lap awal lalu mendekati saya di 10 lap terakhir itu terasa sulit, tapi saya mengerahkan segalanya," kata Bagnaia dikutip AFP.
Baca juga: Bagnaia juarai GP San Marino demi pangkas jarak dari Quartararo
Baca juga: Bagnaia klaim pole GP San Marino dengan rekor baru Sirkuit Misano
"Saya rasa sulit meraih kemenangan pertama saya di MotoGP dan sekarang saya menang untuk kedua kalinya secara beruntun, saya sangat senang."
Kendati gagal merebut kemenangan keenam musim ini, Quartararo masih bisa tersenyum.
Dengan empat balapan tersisa, El Diablo mempertahankan keunggulan sebagai pemuncak klasemen dengan margin 48 poin dari Bagnaia. Sedangkan juara dunia bertahan Joan Mir menghuni peringkat tiga dengan jarak 67 poin.
"Balapan ini sulit. Saya kehilangan waktu di lap-lap awal. Saya menekan limit saya, saya ingin menang," kata Quartararo.
"Ini pertama kalinya saya senang di tempat kedua, bukan karena gap di kejuaraan, tapi karena saya mengerahkan segalanya."
Podium itu juga merupakan kali ke-19 bagi Quartararo, paling banyak di antara pebalap Prancis lainnya.
"Lumayan untuk seorang yang berasal dari Prancis. Ini bagus, tapi saya tidak ingin berhenti di sana. Saya bangga dengan langkah ini tapi ini baru awal. Saya ingin melaju lebih jauh lagi."
Baca juga: Statistik GP San Marino: Bagnaia incar kesuksesan Stoner di Misano
Baca juga: Quartararo berharap cuaca bersahabat ketika GP San Marino
Baca juga: Rossi sambut hangat Dovizioso sebagai rekan barunya di SRT
Pecco tiba di balapan di kampung halamannya itu dengan motivasi tinggi setelah merebut kemenangan perdananya di Aragon satu pekan sebelumnya.
Sang pebalap Italia tak malu-malu menerjemahkan kecepatannya sejak start dari pole dan menahan serangan rival utamanya sekaligus pemuncak klasemen sementara Fabio Quartararo yang harus puas finis runner-up di Misano dengan jarak 0,364 detik.
Sementara Enea Bastianini meraih hasil terbaiknya sebagai rookie musim ini di tempat ketiga, mempersembahkan podium untuk tim Esponsorama Racing.
"Ketika saya melihat Fabio kehilangan waktu di lap-lap awal lalu mendekati saya di 10 lap terakhir itu terasa sulit, tapi saya mengerahkan segalanya," kata Bagnaia dikutip AFP.
Baca juga: Bagnaia juarai GP San Marino demi pangkas jarak dari Quartararo
Baca juga: Bagnaia klaim pole GP San Marino dengan rekor baru Sirkuit Misano
"Saya rasa sulit meraih kemenangan pertama saya di MotoGP dan sekarang saya menang untuk kedua kalinya secara beruntun, saya sangat senang."
Kendati gagal merebut kemenangan keenam musim ini, Quartararo masih bisa tersenyum.
Dengan empat balapan tersisa, El Diablo mempertahankan keunggulan sebagai pemuncak klasemen dengan margin 48 poin dari Bagnaia. Sedangkan juara dunia bertahan Joan Mir menghuni peringkat tiga dengan jarak 67 poin.
"Balapan ini sulit. Saya kehilangan waktu di lap-lap awal. Saya menekan limit saya, saya ingin menang," kata Quartararo.
"Ini pertama kalinya saya senang di tempat kedua, bukan karena gap di kejuaraan, tapi karena saya mengerahkan segalanya."
Podium itu juga merupakan kali ke-19 bagi Quartararo, paling banyak di antara pebalap Prancis lainnya.
"Lumayan untuk seorang yang berasal dari Prancis. Ini bagus, tapi saya tidak ingin berhenti di sana. Saya bangga dengan langkah ini tapi ini baru awal. Saya ingin melaju lebih jauh lagi."
Baca juga: Statistik GP San Marino: Bagnaia incar kesuksesan Stoner di Misano
Baca juga: Quartararo berharap cuaca bersahabat ketika GP San Marino
Baca juga: Rossi sambut hangat Dovizioso sebagai rekan barunya di SRT
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: