Menparekraf yakini kemudahan akses PNM Banyuwangi tepat sasaran
19 September 2021 01:56 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Kantor PT. Permodalan Nasional Madani cabang Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (18/9). ANTARA/HO-Kemenparekraf
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meyakini kemudahan akses yang diberikan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero cabang Banyuwangi, Jawa Timur kepada nasabah tepat sasaran dan tepat manfaat.
“Banyak pelaku usaha khususnya ibu-ibu yang sangat membutuhkan permodalan demi kelangsungan usahanya, tanpa adanya beban agunan,” kata dia ketika berkunjung ke Kantor PNM cabang Banyuwangi, sebagaimana tertera dalam keterangan pers, Jakarta, Sabtu.
Untuk jenis permodalan PNM, terdapat dua kategori, yaitu PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dan PNM ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro).
Untuk jenis PNM Mekaar, permodalan yang diberikan berkisar Rp2,5 juta-Rp10 juta dan hanya bagi kelompok ibu-ibu saja. Sementara, PNM ULaMM berkisar Rp25 juta-Rp250 juta.
Lebih lanjut, nasabah di kabupaten Banyuwangi disebut berjumlah 358 untuk Mekaar dan 148 untuk ULaMM.
“Banyuwangi ini shifting dari pertanian menuju pariwisata dan ekonomi kreatif. Kita harapkan dengan dukungan PNM, pelaku ekonomi kreatif Banyuwangi bisa lebih maju, unggul, dan berdaya saing,” tuturnya.
Dalam kunjungan menemui pelaku ekonomi yang menjadi nasabah PNM, dia mendorong pelaku ekraf terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat menghadirkan berbagai inovasi dan kreativitas di tengah pandemi COVID-19 serta tantangan ekonomi.
Menprekraf juga berkesempatan untuk melihat berbagai produk ekraf Banyuwangi yang dihadirkan. Antara lain produk kriya seperti tas daur ulang plastik, batik khas Banyuwangi, sarung pantai, peci yang terbuat dari anyaman, manik-manik yang dibuat menjadi gelang, kalung, hingga tempat asesoris.
Selain itu, dikatakan terdapat produk kuliner seperti jamu, tahu walik, ayam keserut, pecel pitik, dan rujak sayur.
Baca juga: Sandi sebut Banyuwangi jadi inspirasi bagi daerah lain dalam parekraf
Baca juga: Sandiaga Uno: Wisata Kampung Blekok Situbondo jadi lapangan kerja baru
“Banyak pelaku usaha khususnya ibu-ibu yang sangat membutuhkan permodalan demi kelangsungan usahanya, tanpa adanya beban agunan,” kata dia ketika berkunjung ke Kantor PNM cabang Banyuwangi, sebagaimana tertera dalam keterangan pers, Jakarta, Sabtu.
Untuk jenis permodalan PNM, terdapat dua kategori, yaitu PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dan PNM ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro).
Untuk jenis PNM Mekaar, permodalan yang diberikan berkisar Rp2,5 juta-Rp10 juta dan hanya bagi kelompok ibu-ibu saja. Sementara, PNM ULaMM berkisar Rp25 juta-Rp250 juta.
Lebih lanjut, nasabah di kabupaten Banyuwangi disebut berjumlah 358 untuk Mekaar dan 148 untuk ULaMM.
“Banyuwangi ini shifting dari pertanian menuju pariwisata dan ekonomi kreatif. Kita harapkan dengan dukungan PNM, pelaku ekonomi kreatif Banyuwangi bisa lebih maju, unggul, dan berdaya saing,” tuturnya.
Dalam kunjungan menemui pelaku ekonomi yang menjadi nasabah PNM, dia mendorong pelaku ekraf terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar dapat menghadirkan berbagai inovasi dan kreativitas di tengah pandemi COVID-19 serta tantangan ekonomi.
Menprekraf juga berkesempatan untuk melihat berbagai produk ekraf Banyuwangi yang dihadirkan. Antara lain produk kriya seperti tas daur ulang plastik, batik khas Banyuwangi, sarung pantai, peci yang terbuat dari anyaman, manik-manik yang dibuat menjadi gelang, kalung, hingga tempat asesoris.
Selain itu, dikatakan terdapat produk kuliner seperti jamu, tahu walik, ayam keserut, pecel pitik, dan rujak sayur.
Baca juga: Sandi sebut Banyuwangi jadi inspirasi bagi daerah lain dalam parekraf
Baca juga: Sandiaga Uno: Wisata Kampung Blekok Situbondo jadi lapangan kerja baru
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021
Tags: