Saham Australia berakhir lebih rendah, catat penurunan mingguan kedua
17 September 2021 16:00 WIB
Seorang pekerja terlihat di antara layar monitor pergerakan harga saham di Australian Securities Exchange (ASX) Sydney, Australia. ANTARA/REUTERS/Stringer/am.
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir lebih rendah pada Jumat, mencatat penurunan mingguan kedua berturut-turut, terseret oleh penambang bijih besi yang mencapai posisi terendah multi-bulan dan melonjaknya kasus virus corona di beberapa bagian negara itu meningkatkan kekhawatiran atas keterlambatan pemulihan ekonomi.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) merosot 0,76 persen atau 56,50 poin menjadi menetap di 7.403,70 poin, setelah berakhir 0,58 persen atau 43,20 poin lebih tinggi pada Kamis (16/9/2021).
Negara bagian terbesar kedua di negara itu, Victoria, melaporkan kenaikan harian tertinggi kedua dalam infeksi baru tahun ini dan satu kematian bahkan ketika Perdana Menteri Scott Morrison menjanjikan lebih banyak kebebasan bagi warga yang telah divaksinasi.
Penambang utama anjlok 4,4 persen karena harga berjangka untuk bahan baku pembuatan baja China turun, dengan kontrak acuan bijih besi memimpin penurunan, ketika China mempertimbangkan untuk memasukkan lebih banyak kutipan di bawah kendali lingkungannya.
Baca juga: Saham Australia jatuh di awal perdagangan terseret pertambangan
Tiga serangkai pertambangan negara itu - Rio Tinto, BHP Group dan Fortescue Metals Group Ltd jatuh ke posisi terendah multi-bulan, dengan Fortescue terperosok hingga 12 persen, terendah dalam 14 bulan, sementara Rio dan BHP mencapai posisi terendah sembilan bulan.
“Pada saat provinsi-provinsi China berharap untuk mengurangi target produksi baja untuk mengurangi emisi, pelemahan lebih lanjut dalam harga bijih besi mungkin tidak muncul sebagai kejutan,” kata Kunal Sawhney, CEO Kalkine Group.
"Selain itu, pengetatan langkah-langkah stimulus dan risiko gagal bayar (default) Evergrande dapat mendorong perlambatan aktivitas properti China, memberi tekanan pada harga bijih besi."
Baca juga: Saham Australia ditutup menguat ketika pembatasan virus diperlonggar
Saham sektor energi melemah 1,29 persen mengikuti harga minyak yang lebih rendah, karena lebih banyak pasokan kembali beroperasi di Teluk Meksiko AS setelah dua badai.
Whitehaven Coal Ltd dan Beach Energy Ltd memimpin penurunan pada sub-indeks, masing-masing tergelincir 6,77 persen dan 3,2 persen.
Melawan tren, saham-saham teknologi terangkat 2,08 persen mengikuti kenaikan di Nasdaq semalam.
Raksasa teknologi beli sekarang, bayar nanti Afterpay memimpin kenaikan pada sub-indeks, melonjak sebanyak 3,9 persen, menandai hari terbaiknya sejak 6 Agustus.
Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru meningkat 1,19 persen atau 155,04 poin menjadi berakhir pada 13.234,60 poin.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) merosot 0,76 persen atau 56,50 poin menjadi menetap di 7.403,70 poin, setelah berakhir 0,58 persen atau 43,20 poin lebih tinggi pada Kamis (16/9/2021).
Negara bagian terbesar kedua di negara itu, Victoria, melaporkan kenaikan harian tertinggi kedua dalam infeksi baru tahun ini dan satu kematian bahkan ketika Perdana Menteri Scott Morrison menjanjikan lebih banyak kebebasan bagi warga yang telah divaksinasi.
Penambang utama anjlok 4,4 persen karena harga berjangka untuk bahan baku pembuatan baja China turun, dengan kontrak acuan bijih besi memimpin penurunan, ketika China mempertimbangkan untuk memasukkan lebih banyak kutipan di bawah kendali lingkungannya.
Baca juga: Saham Australia jatuh di awal perdagangan terseret pertambangan
Tiga serangkai pertambangan negara itu - Rio Tinto, BHP Group dan Fortescue Metals Group Ltd jatuh ke posisi terendah multi-bulan, dengan Fortescue terperosok hingga 12 persen, terendah dalam 14 bulan, sementara Rio dan BHP mencapai posisi terendah sembilan bulan.
“Pada saat provinsi-provinsi China berharap untuk mengurangi target produksi baja untuk mengurangi emisi, pelemahan lebih lanjut dalam harga bijih besi mungkin tidak muncul sebagai kejutan,” kata Kunal Sawhney, CEO Kalkine Group.
"Selain itu, pengetatan langkah-langkah stimulus dan risiko gagal bayar (default) Evergrande dapat mendorong perlambatan aktivitas properti China, memberi tekanan pada harga bijih besi."
Baca juga: Saham Australia ditutup menguat ketika pembatasan virus diperlonggar
Saham sektor energi melemah 1,29 persen mengikuti harga minyak yang lebih rendah, karena lebih banyak pasokan kembali beroperasi di Teluk Meksiko AS setelah dua badai.
Whitehaven Coal Ltd dan Beach Energy Ltd memimpin penurunan pada sub-indeks, masing-masing tergelincir 6,77 persen dan 3,2 persen.
Melawan tren, saham-saham teknologi terangkat 2,08 persen mengikuti kenaikan di Nasdaq semalam.
Raksasa teknologi beli sekarang, bayar nanti Afterpay memimpin kenaikan pada sub-indeks, melonjak sebanyak 3,9 persen, menandai hari terbaiknya sejak 6 Agustus.
Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru meningkat 1,19 persen atau 155,04 poin menjadi berakhir pada 13.234,60 poin.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: