Jakarta (ANTARA) - Indonesia menyumbangkan peralatan kesehatan berupa masker KN95, alat pelindung diri, serta sarung tangan medis untuk membantu rakyat Myanmar memerangi COVID-19.

Bantuan senilai total 200 ribu dolar AS (sekitar Rp2,9 miliar) itu disalurkan melalui Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan telah diserahkan secara resmi kepada Myanmar melalui pertemuan secara virtual pada Rabu (15/9).

Dalam keterangan tertulis KBRI Yangon, Kamis, dijelaskan bahwa bantuan tersebut akan dimanfaatkan untuk penanggulangan COVID-19 sekaligus sebagai bentuk implementasi Konsensus Lima Poin yang telah disepakati para pemimpin ASEAN pada April 2021, guna membantu penyelesaian krisis di Myanmar pascakudeta oleh militer negara itu.

Baca juga: Indonesia minta utusan khusus ASEAN segera kunjungi Myanmar

Selain kepada Indonesia, Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi juga menyampaikan terima kasih kepada penyumbang lain yakni Filipina, Thailand, dan Turki, serta Temasek Foundation International. Para pihak tersebut memberikan bantuan kepada Myanmar senilai total 1,1 juta dolar AS (sekitar Rp15,7 miliar).

AHA Centre selaku koordinator dukungan kemanusiaan di bawah ASEAN, akan bekerja sama dengan Myanmar Red Cross Society (MRCS) untuk mendistribusikan bantuan kepada pihak-pihak yang paling terdampak di Myanmar.

Di samping itu, KBRI Yangon ditunjuk sebagai salah satu anggota ASEAN Monitoring Team (AMT) yang bertugas mengawasi, melaporkan, dan mengevaluasi seluruh tahap penyaluran bantuan kemanusiaan ASEAN.

Penyaluran bantuan kemanusiaan akan terbagi dalam tahap I (penyelamatan hidup/life-saving) dan tahap II (keberlanjutan hidup/life-sustaining). Pada tahap I selama Agustus-Desember 2021, bantuan dari berbagai negara yang difokuskan untuk penanganan pandemi COVID-19, diharapkan masih akan terus berdatangan.

Baca juga: Indonesia, Australia akan beri bantuan kemanusiaan untuk Myanmar
Baca juga: Layanan operasional RS Indonesia di Myanmar kado HUT Kemerdekaan