Bank Himbara Kalteng didorong penuhi hak sebelum pekan ke-3 September
16 September 2021 16:44 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini membantu mencairkan bantuan sosial (bansos) seorang ibu penerima bantuan Program Keluarga Harapan di Palangkaraya, Kalimamtan Tengah, Kamis (16/9/2021). ANTARA/HO-Kemensos.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mendorong Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) di Provinsi Kalimantan Tengah untuk memenuhi hak bantuan sosial (bansos) Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebelum pekan ketiga September.
"Saya minta penyaluran bansos bisa selesai sebelum pekan ketiga September. Kasihan KPM itu, Pak Tidak ada yang sulit, Pak, kalau kita bersungguh-sungguh," kata Risma dalam keterangannya saat dalam pertemuan pemadanan data di Palangkaraya, Kamis.
Risma menyampaikan pesan tersebut dalam pertemuan dengan perwakilan Bank Himbara, perwakilan PT. Pos Indonesia, para pejabat eselon l Kemensos, staf khusus menteri, Wakapolda Kalimantan Tengah Brigjen Pol. Ida Oetari, Deputi PIP Bidang Polhukam dan PMK BPKP Iwan Taufiq Purwanto, para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Palangkaraya.
Dalam pertemuan ini, masukan yang diterima Risma hampir sama dengan pertemuan yang digelar di Kalimantan Selatan. Salah satu masukan yang terungkap adalah proses penyaluran bansos yang menghadapi tantangan geografis.
Baca juga: Risma beri bantuan penanganan anak yatim piatu korban COVID-19
Baca juga: Mensos minta Pemda Kalteng berani susun solusi tangani banjir
Kondisi geografis di Kalimantan Tengah kebanyakan berupa lahan gambut, rawa dan sungai. Untuk mengatasi kendala tersebut Mensos meminta Bank Himbara dan pendamping menyalurkan bantuan sekaligus, yakni dengan menyalurkan langsung kepada KPM PKH dan BPNT.
"Saya minta Bank Himbara mempermudah pemenuhan kebutuhan hak-hak KPM. Kasihan, Pak. Mereka orang miskin yang membutuhkan bantuan," kata dia.
Kepada semua pihak terkait, Risma meminta untuk berhati-hati dengan data. Misalnya saat diketahui bahwa bansos tidak sampai karena alamatnya tidak diketahui, dia meminta agar tidak lantas bantuan tidak disalurkan.
Untuk itu, Risma juga meminta agar bank mendekatkan pelayanannya ke tempat tinggal KPM. Dalam jangka panjang, Mensos akan menyiapkan peraturan khusus, dan dengan peraturan tersebut, bisa menjadi payung hukum Himbara untuk menyalurkan bansos secara sekaligus.
"Untuk kawasan dengan banyak tantangan alam seperti di Kalteng memang perlu pendekatan khusus. Saya akan siapkan aturan dimana dalam penyaluran bansos menggunakan pendekatan geografis, bukan sekedar administratif," kata Mensos.
Dalam pertemuan tersebut, Mensos mengevaluasi pencairan bantuan sosial di Kalteng.
Seperti daerah-daerah lainnya yang menjadi kota kunjungan Mensos, persoalan penyaluran bansos berkisar pada belum terdistribusinya KKS, rekening terblokir, adanya pendataan ganda, dan prosedur perbankan yang dirasakan berbelit. Hal ini terjadi, baik pada KPM PKH, maupun BPNT.
"Tadi kita bisa tahu, yang katanya terblokir ternyata bisa diselesaikan. KPM yang dimaksud bisa ditemukan alamatnya. Jadi saya harapkan memang bantuan agar tidak ditahan," katanya.
Untuk membuktikan hal tersebut, Risma minta KPM yang tinggal di lokasi terdekat, untuk dijemput dan dihadirkan di lokasi pertemuan. Dalam waktu kurang dari satu jam, dua KPM PKH dapat dihadirkan sesuai arahan Mensos.
Kepada dua ibu-ibu penerima bantuan PKH, Risma bertanya apakah sudah mendapatkan bantuan, dan rupanya mereka belum mendapatkan bantuan dimaksud. Atas kejadian tersebut, Risma kembali menegaskan bahwa data penerima bantuan sebenarnya memang ada.
Dia kemudian memerintahkan kepada petugas untuk menyerahkan kartu dan memberikan kesempatan kepada KPM mencairkan bantuan dengan menggesek kartu ke mesin EDC. Ternyata pencairan berhasil dilakukan. Salah satu KPM berhasil mencairkan bantuan senilai Rp1 juta.
“Nah, ternyata bisa dicairkan, jadi data penerima bantuan itu ada. Dan mereka ini tinggal tidak jauh dari sini. Bukan di lokasi yang sulit. Pertanyaannya mengapa mereka belum menerima bantuan," kata Risma.
Risma meminta pihak bank, pemerintah daerah dan semua pihak terkait untuk memprioritaskan pelayanan kepada KPM yang kehidupannya semakin berat karena terdampak pandemi.*
Baca juga: Risma minta bank Himbara-Pemda Kalsel jemput bola penerima bansos
Baca juga: Risma pastikan tingkatkan kualitas prasarana dasar Suku Dayak Maratus
"Saya minta penyaluran bansos bisa selesai sebelum pekan ketiga September. Kasihan KPM itu, Pak Tidak ada yang sulit, Pak, kalau kita bersungguh-sungguh," kata Risma dalam keterangannya saat dalam pertemuan pemadanan data di Palangkaraya, Kamis.
Risma menyampaikan pesan tersebut dalam pertemuan dengan perwakilan Bank Himbara, perwakilan PT. Pos Indonesia, para pejabat eselon l Kemensos, staf khusus menteri, Wakapolda Kalimantan Tengah Brigjen Pol. Ida Oetari, Deputi PIP Bidang Polhukam dan PMK BPKP Iwan Taufiq Purwanto, para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Palangkaraya.
Dalam pertemuan ini, masukan yang diterima Risma hampir sama dengan pertemuan yang digelar di Kalimantan Selatan. Salah satu masukan yang terungkap adalah proses penyaluran bansos yang menghadapi tantangan geografis.
Baca juga: Risma beri bantuan penanganan anak yatim piatu korban COVID-19
Baca juga: Mensos minta Pemda Kalteng berani susun solusi tangani banjir
Kondisi geografis di Kalimantan Tengah kebanyakan berupa lahan gambut, rawa dan sungai. Untuk mengatasi kendala tersebut Mensos meminta Bank Himbara dan pendamping menyalurkan bantuan sekaligus, yakni dengan menyalurkan langsung kepada KPM PKH dan BPNT.
"Saya minta Bank Himbara mempermudah pemenuhan kebutuhan hak-hak KPM. Kasihan, Pak. Mereka orang miskin yang membutuhkan bantuan," kata dia.
Kepada semua pihak terkait, Risma meminta untuk berhati-hati dengan data. Misalnya saat diketahui bahwa bansos tidak sampai karena alamatnya tidak diketahui, dia meminta agar tidak lantas bantuan tidak disalurkan.
Untuk itu, Risma juga meminta agar bank mendekatkan pelayanannya ke tempat tinggal KPM. Dalam jangka panjang, Mensos akan menyiapkan peraturan khusus, dan dengan peraturan tersebut, bisa menjadi payung hukum Himbara untuk menyalurkan bansos secara sekaligus.
"Untuk kawasan dengan banyak tantangan alam seperti di Kalteng memang perlu pendekatan khusus. Saya akan siapkan aturan dimana dalam penyaluran bansos menggunakan pendekatan geografis, bukan sekedar administratif," kata Mensos.
Dalam pertemuan tersebut, Mensos mengevaluasi pencairan bantuan sosial di Kalteng.
Seperti daerah-daerah lainnya yang menjadi kota kunjungan Mensos, persoalan penyaluran bansos berkisar pada belum terdistribusinya KKS, rekening terblokir, adanya pendataan ganda, dan prosedur perbankan yang dirasakan berbelit. Hal ini terjadi, baik pada KPM PKH, maupun BPNT.
"Tadi kita bisa tahu, yang katanya terblokir ternyata bisa diselesaikan. KPM yang dimaksud bisa ditemukan alamatnya. Jadi saya harapkan memang bantuan agar tidak ditahan," katanya.
Untuk membuktikan hal tersebut, Risma minta KPM yang tinggal di lokasi terdekat, untuk dijemput dan dihadirkan di lokasi pertemuan. Dalam waktu kurang dari satu jam, dua KPM PKH dapat dihadirkan sesuai arahan Mensos.
Kepada dua ibu-ibu penerima bantuan PKH, Risma bertanya apakah sudah mendapatkan bantuan, dan rupanya mereka belum mendapatkan bantuan dimaksud. Atas kejadian tersebut, Risma kembali menegaskan bahwa data penerima bantuan sebenarnya memang ada.
Dia kemudian memerintahkan kepada petugas untuk menyerahkan kartu dan memberikan kesempatan kepada KPM mencairkan bantuan dengan menggesek kartu ke mesin EDC. Ternyata pencairan berhasil dilakukan. Salah satu KPM berhasil mencairkan bantuan senilai Rp1 juta.
“Nah, ternyata bisa dicairkan, jadi data penerima bantuan itu ada. Dan mereka ini tinggal tidak jauh dari sini. Bukan di lokasi yang sulit. Pertanyaannya mengapa mereka belum menerima bantuan," kata Risma.
Risma meminta pihak bank, pemerintah daerah dan semua pihak terkait untuk memprioritaskan pelayanan kepada KPM yang kehidupannya semakin berat karena terdampak pandemi.*
Baca juga: Risma minta bank Himbara-Pemda Kalsel jemput bola penerima bansos
Baca juga: Risma pastikan tingkatkan kualitas prasarana dasar Suku Dayak Maratus
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: