Jakarta (ANTARA) - "Akatara 2021 Roadshow to Bandung" hari ini resmi dibuka oleh Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Republik Indonesia, Hanifah Makarim.

"Roadshow ini adalah acara terakhir di tahun ini dan kemudian kita masih menerima open submission sampai dengan tanggal 20 September, kalau teman-teman yang mau apply masih ada waktu. Nanti yang terpilih akan ikut pitching forum tahun depan," ujar Hanifah dalam pembukaan "Akatara 2021 - Roadshow to Bandung" pada Kamis.

Akatara merupakan sebuah forum yang dibuat oleh Kemenparekraf sebagai wadah bagi sineas serta investor untuk mengembangkan ekosistem industri film di Indonesia.

Berbeda dari sebelumnya, Akatara 2021 dilakukan secara hibrid yakni daring dan luring. Dibuka dengan kegiatan awal berupa roadshow ke tiga kota besar yaitu Bandung, Palu, dan Padang yang dimulai pada bulan Juni

Hanifah mengatakan format tahun ini berbeda dari sebelumnya. Sebab, ia ingin Akatara bisa memberikan bekal kepada peserta tentang bagaimana membuat proposal yang bagus untuk investasi, pitching hingga memahami masalah Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Diharapkan usai mengikuti Akatara 2021, para peserta sudah mengerti dan mengenal apa saja yang diperlukan untuk bisa tumbuh di industri film dan konten tanah air.

Seminar kali ini, mendatangkan narasumber Direktur Pengembangan Kekayaan Intelektual Industri Kreatif Kemenparekraf/Barekraf, Robinson Hasoloan Sinaga. Di sini, dipaparkan soal perlunya memahami hak kekayaan intelektual pada film dan konten.

"Materi soal kekayaan intelektual, itu saat bernegosiasi dengan investor, di mana posisi kita sebagai konten kreator dan di mana posisi investor sebagai pemilik dana," kata Hanifah.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Koordinator Dana Masyarakat Kemenparekraf/Barekraf, Rita Dwi Kartika Utami menyampaikan bahwa pihaknya menjalankan tugas dan fungsi terkait akses pembiayaan bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.

Beberapa program yang dikerjakan antara lain akses pembiayaan seperti bantuan insentif pemerintah (BIP) berupa bantuan stimulus dalam bentuk dana untuk bantuan modal kerja atau investasi untuk meningkatkan kapasitas usaha atau produksi pelaku usaha parekraf melalui workshop, mentoring serta kelas keuangan dan juga memfasilitasi akses pembiayaan dengan mempertemukan pelaku usaha parekraf dengan sumber pembiayaan.

"Akatara merupakan program Kemenparekraf yang didukung oleh stakeholder perfilman seperti BPI (Badan Perfilman Indonesia) yang bertujuan untuk memfasilitasi pembiayaan dan memberikan kesempatan mendapatkan akses permodalan bagi pembuat dan pebisnis film serta mengembangkan ekosistem perfilman di Indonesia," kata Rita.

Dengan diadakannya Akatara 2021 - Roadshow to Bandung, diharapkan acara ini bisa menjadi wadah komunikasi pelaku industri film seluruh Indonesia, khususnya sineas di Bandung.

Lewat sistem baru di Akatara 2021, semakin banyak sineas yang bisa teredukasi untuk mendapatkan ilmu terkait pendanaan sebuah film berbeda dengan kegiatan tahun sebelum-sebelumnya ketika seminar atau pun workshop terbatas untuk peserta yang sudah diseleksi.

Pendaftaran untuk para sineas yang mengajukan proposal untuk pembiayaan dari investor masih dibuka hingga 20 September 2021.

Ada pun genre film yang masuk dalam kategori pencarian Akatara 2021 adalah film fiksi pendek, film fiksi panjang, film dokumenter pendek, film dokumenter panjang, animasi, dan film seri.

Beberapa proyek film yang sudah berhasil mendapatkan pembiayaan investor lewat Akatara di antaranya "Keluarga Cemara", "27 Step of May", "Darah Biru Arema", "Darah Biru Arema 2", hingga dokumenter "Nyanyian Akar Rumput".

Baca juga: Akatara hadirkan forum pertemukan pegiat film - platform "streaming"

Baca juga: Kiat mendapatkan investor untuk proyek animasi

Baca juga: Akatara 2021 jadi wadah sineas dan investor kembangkan industri film