Jakarta (ANTARA News) - Menpora Andi Mallarangeng meminta agar tim nasional sepak bola Indonesia tidak diganggu untuk berbagai hal yang tidak perlu, menjelang pertandingan final leg kedua Piala AFF 29 Desember 2010.

Usai melapor kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang hasil pertandingan antara Indonesia-Malaysia di Stadion Bukit Jalil Malaysia, di Kantor Kepresidenan Senin Andi mengatakan, tim nasional harus berkonsentrasi dan berkonsolidasi untuk memenangkan pertandingan final leg kedua di Senayan.

"Pokoknya mari kita konsentrasi dan konsolidasi pada bagaimana memenangkan pertandingan. Pesan saya kepada Nurdin Halid supaya konsentrasi, konsolidasi, tidak terganggu dan tidak diganggu dengan berbagai hal yang tidak perlu," tutur Andi.

Andi menilai masih ada kesempatan bagi Indonesia untuk menang melalui pertandingan leg kedua meskipun berat harus mencetak empat gol tanpa sekali pun kebobolan dari Malaysia.

Apalagi, menurut dia, pemain Malaysia tentu bertandang ke Jakarta dengan penuh kepercayaan diri setelah menang pada pertandingan pertama dengan 3-0.

"Tentu saja berat tetapi bukan tidak mungkin. Kita pernah menang 5-1, rasanya kita bisa menang lagi," ujarnya.

Menurut dia, Indonesia harus memperbaiki kesalahan dan juga mengatur strategi termasuk belajar dari pertandingan semi final antara Malaysia dan Vietnam guna membongkar pertahanan tim Malaysia.

Andi mengatakan sinar laser memang menganggu konsentrasi pemain Indonesia ketika pertandingan sempat terjedi di Bukit Jalil.

Meski demikian, Andi mengakui permainan lawan memang lebih baik sedangkan pemain Indonesia tidak mampu mengembangkan permainan setelah kebobolan satu gol.

"Tadi saya sampaikan kepada Presiden bahwa pertama tim nasional sudah berusaha berbuat yang terbaik tapi memang lawan ya kita harus mengakui bahwa lawan memang lebih baik," ujarnya.

Andi berharap dukungan kepada tim nasional sepak bola Indonesia tidak berkurang pada pertandingan final kedua di Senayan pada 29 Desember 2010.

Ia juga berharap PSSI memperbaiki sistem penjualan tiket guna menghindari kericuhan dengan menambah lebih banyak lagi loket dan menambah kualitas pelayanan.

Ia juga mengimbau pendukung Indonesia agar tidak membalas dendam pada pertandingan kedua di Senayan.

"Kita harapkan penonton kita, suporter kita tetap mendukung tim nasional dengan gegap gempita. Tetapi kami mengimbau agar tidak ada penonton kita yang membalas degan laser atau petasan atau hal-hal yang tidak terpuji lainnya. Mari kita menjadi suporter yang sportif dan menang dengan ksatria," demikian Andi.

(D013/A041/S026)