Minyak turun di Asia, tahan sebagian besar keuntungan hari sebelumnya
16 September 2021 09:59 WIB
Ilustrasi - Miniatur pompa sumur minyak cetak 3D terlihat di depan grafik stok yang ditampilkan dan logo OPEC (14/4/2020). ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/aa.
Singapura (ANTARA) - Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Kamis pagi, tetapi mempertahankan sebagian besar kenaikan hari sebelumnya setelah penarikan lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia.
Minyak mentah Brent turun 13 sen atau 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 75,33 dolar AS per barel pada pukul 01.28 GMT, setelah melonjak 2,5 persen pada hari sebelumnya.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS tergelincir 12 sen atau 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 72,49 dolar AS per barel, setelah menetap 3,1 persen lebih tinggi pada Rabu (15/9/2021).
Baca juga: Wall Street menguat ditopang lonjakan harga minyak dan data ekonomi
Stok minyak mentah dan bahan bakar AS turun tajam pekan lalu, karena penyulingan di wilayah Teluk AS dan fasilitas minyak lepas pantai masih dalam pemulihan dari Badai Ida, kata Badan Informasi Energi AS (EIA), Rabu (15/9/2021).
Persediaan minyak mentah turun 6,4 juta barel dalam seminggu yang berakhir 10 September menjadi 417,4 juta barel, kata EIA, dibandingkan dengan ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 3,5 juta barel.
"Data tersebut mengikuti peringatan dari Badan Energi Internasional bahwa pasokan yang hilang akibat badai di Teluk Meksiko akan mengimbangi kenaikan pasokan dari OPEC," kata analis dari ANZ Research dalam sebuah catatan pada Kamis.
Baca juga: Harga minyak melonjak setelah penarikan besar dalam persediaan AS
Badai tersebut menyebabkan penurunan pasokan global untuk pertama kalinya dalam lima bulan tetapi pasar akan mulai mendekati keseimbangan pada Oktober karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya seperti Rusia, sebuah kelompok yang disebut OPEC+, melaksanakan rencana untuk meningkatkan pasokan.
Namun, perusahaan-perusahaan energi Teluk AS telah dapat dengan cepat memulihkan layanan pipa dan listrik setelah Badai Nicholas melewati Texas, memungkinkan mereka menggandakan upaya-upaya guna memperbaiki kerusakan yang lebih signifikan dari Ida.
Nicholas menyebabkan banjir kecil dan pemadaman listrik di Texas dan Louisiana, di mana beberapa kilang masih offline setelah Badai Ida Kategori-4.
Badai sebelumnya menutup sebagian besar produksi minyak dan gas lepas pantai Teluk AS. Sekitar 30 persen dari produksi Teluk AS masih ditutup pada Rabu (15/9/2021), menurut Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan (BSEE) AS.
Minyak mentah Brent turun 13 sen atau 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 75,33 dolar AS per barel pada pukul 01.28 GMT, setelah melonjak 2,5 persen pada hari sebelumnya.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS tergelincir 12 sen atau 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 72,49 dolar AS per barel, setelah menetap 3,1 persen lebih tinggi pada Rabu (15/9/2021).
Baca juga: Wall Street menguat ditopang lonjakan harga minyak dan data ekonomi
Stok minyak mentah dan bahan bakar AS turun tajam pekan lalu, karena penyulingan di wilayah Teluk AS dan fasilitas minyak lepas pantai masih dalam pemulihan dari Badai Ida, kata Badan Informasi Energi AS (EIA), Rabu (15/9/2021).
Persediaan minyak mentah turun 6,4 juta barel dalam seminggu yang berakhir 10 September menjadi 417,4 juta barel, kata EIA, dibandingkan dengan ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 3,5 juta barel.
"Data tersebut mengikuti peringatan dari Badan Energi Internasional bahwa pasokan yang hilang akibat badai di Teluk Meksiko akan mengimbangi kenaikan pasokan dari OPEC," kata analis dari ANZ Research dalam sebuah catatan pada Kamis.
Baca juga: Harga minyak melonjak setelah penarikan besar dalam persediaan AS
Badai tersebut menyebabkan penurunan pasokan global untuk pertama kalinya dalam lima bulan tetapi pasar akan mulai mendekati keseimbangan pada Oktober karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya seperti Rusia, sebuah kelompok yang disebut OPEC+, melaksanakan rencana untuk meningkatkan pasokan.
Namun, perusahaan-perusahaan energi Teluk AS telah dapat dengan cepat memulihkan layanan pipa dan listrik setelah Badai Nicholas melewati Texas, memungkinkan mereka menggandakan upaya-upaya guna memperbaiki kerusakan yang lebih signifikan dari Ida.
Nicholas menyebabkan banjir kecil dan pemadaman listrik di Texas dan Louisiana, di mana beberapa kilang masih offline setelah Badai Ida Kategori-4.
Badai sebelumnya menutup sebagian besar produksi minyak dan gas lepas pantai Teluk AS. Sekitar 30 persen dari produksi Teluk AS masih ditutup pada Rabu (15/9/2021), menurut Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan (BSEE) AS.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: