Netflix salurkan bantuan Rp7,1 miliar untuk pekerja film Indonesia
16 September 2021 09:45 WIB
Netflix mengumumkan kerja sama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) untuk menyalurkan dana bantuan senilai 500 ribu dollar AS atau setara dengan Rp7,1 miliar bagi pekerja film dan televisi Indonesia yang terdampak pandemi (ANTARA/Netflix)
Jakarta (ANTARA) - Netflix mengumumkan kerja sama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) untuk menyalurkan dana bantuan senilai 500 ribu dollar AS atau setara dengan Rp7,1 miliar bagi pekerja film dan televisi Indonesia yang terdampak pandemi.
Dana ini termasuk dalam dana bantuan (Hardship Fund) global Netflix senilai 150 juta dollar AS atau setara dengan Rp2,1 triliun yang diluncurkan untuk membantu komunitas kreatif agar dapat melalui masa sulit, dan sebagian besarnya disalurkan bagi pekerja sektor film yang sangat terdampak.
Dana bantuan ini diharapkan dapat memberi dukungan finansial perorangan bagi para kru dan pekerja lepas di industri film dan televisi Indonesia yang mengalami kesulitan di masa pandemi dan sebagai bantuan jangka pendek untuk membantu mencukupi biaya hidup mendasar.
Baca juga: Tampilan perdana Jake Gyllenhaal di "The Guilty" Netflix
"Kami memberikan apresiasi kepada Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang berkolaborasi dengan Netflix, serta seluruh organisasi unsur BPI yang terlibat, sehingga kegiatan distribusi dana bantuan darurat bagi para pekerja film Indonesia dapat terlaksana," ujar Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dalam siaran resmi Netflix pada Kamis.
"Kami berharap sinergi dan dukungan dari seluruh unsur Pentahelix (pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat dan media) dapat menciptakan inovasi dan kreativitas dalam mendorong pemulihan ekonomi di masa Pandemi COVID-19," imbuh Sandiaga.
Dalam rangka mendorong akselerasi pemulihan sektor ekonomi kreatif khususnya subsektor film tahun 2021, Kemenparekraf/Baparekraf juga akan melaksanakan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Subsektor Film melalui tiga skema, yakni Skema Promosi Film Indonesia, Skema Produksi Film Indonesia dan Skema Pembelian Lisensi Film Indonesia.
Melalui program-program tersebut, diharapkan industri perfilman Indonesia dapat berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian, sehingga penyerapan tenaga kerja di industri perfilman dan siklus produksi film dapat berjalan kembali.
Ketua Umum BPI, Chand Parwez Servia mengatakan, menghargai dukungan Netflix dalam membantu para pekerja film Indonesia yang terdampak pandemi COVID-19.
"Kami akan memprioritaskan pekerja yang paling terdampak dan sangat membutuhkan bantuan, juga dengan mempertimbangkan daya juang penerima dalam hal finansial," kata Chand Parwez.
Sementara itu, Ruben Hattari, Director of Public Policy SEA, Netflix mengatakan dampak dari pandemi yang belum juga berakhir masih terasa di Indonesia.
Dengan menyalurkan dana bantuan ini dan bekerja sama dengan BPI, Netflix berharap dapat memberikan dukungan bagi para pekerja industri hiburan yang terdampak.
"Semoga dengan dukungan pada masa yang sulit ini mereka dapat segera kembali menjalankan proyek-proyek kreatif," ujar Ruben.
BPI sendiri akan membentuk komite independen yang melibatkan 18 asosiasi profesi perfilman untuk menentukan para pekerja film yang akan menerima bantuan. Komite ini akan bekerja dari bulan September hingga November 2021.
Baca juga: Serial "D.P." picu perdebatan wajib militer di Korea Selatan
Baca juga: Matt Long pastikan kembali hadir dalam "Manifest" musim keempat
Baca juga: Bintang TikTok Addison Rae teken kontrak baru dengan Netflix
Dana ini termasuk dalam dana bantuan (Hardship Fund) global Netflix senilai 150 juta dollar AS atau setara dengan Rp2,1 triliun yang diluncurkan untuk membantu komunitas kreatif agar dapat melalui masa sulit, dan sebagian besarnya disalurkan bagi pekerja sektor film yang sangat terdampak.
Dana bantuan ini diharapkan dapat memberi dukungan finansial perorangan bagi para kru dan pekerja lepas di industri film dan televisi Indonesia yang mengalami kesulitan di masa pandemi dan sebagai bantuan jangka pendek untuk membantu mencukupi biaya hidup mendasar.
Baca juga: Tampilan perdana Jake Gyllenhaal di "The Guilty" Netflix
"Kami memberikan apresiasi kepada Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang berkolaborasi dengan Netflix, serta seluruh organisasi unsur BPI yang terlibat, sehingga kegiatan distribusi dana bantuan darurat bagi para pekerja film Indonesia dapat terlaksana," ujar Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dalam siaran resmi Netflix pada Kamis.
"Kami berharap sinergi dan dukungan dari seluruh unsur Pentahelix (pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat dan media) dapat menciptakan inovasi dan kreativitas dalam mendorong pemulihan ekonomi di masa Pandemi COVID-19," imbuh Sandiaga.
Dalam rangka mendorong akselerasi pemulihan sektor ekonomi kreatif khususnya subsektor film tahun 2021, Kemenparekraf/Baparekraf juga akan melaksanakan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Subsektor Film melalui tiga skema, yakni Skema Promosi Film Indonesia, Skema Produksi Film Indonesia dan Skema Pembelian Lisensi Film Indonesia.
Melalui program-program tersebut, diharapkan industri perfilman Indonesia dapat berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian, sehingga penyerapan tenaga kerja di industri perfilman dan siklus produksi film dapat berjalan kembali.
Ketua Umum BPI, Chand Parwez Servia mengatakan, menghargai dukungan Netflix dalam membantu para pekerja film Indonesia yang terdampak pandemi COVID-19.
"Kami akan memprioritaskan pekerja yang paling terdampak dan sangat membutuhkan bantuan, juga dengan mempertimbangkan daya juang penerima dalam hal finansial," kata Chand Parwez.
Sementara itu, Ruben Hattari, Director of Public Policy SEA, Netflix mengatakan dampak dari pandemi yang belum juga berakhir masih terasa di Indonesia.
Dengan menyalurkan dana bantuan ini dan bekerja sama dengan BPI, Netflix berharap dapat memberikan dukungan bagi para pekerja industri hiburan yang terdampak.
"Semoga dengan dukungan pada masa yang sulit ini mereka dapat segera kembali menjalankan proyek-proyek kreatif," ujar Ruben.
BPI sendiri akan membentuk komite independen yang melibatkan 18 asosiasi profesi perfilman untuk menentukan para pekerja film yang akan menerima bantuan. Komite ini akan bekerja dari bulan September hingga November 2021.
Baca juga: Serial "D.P." picu perdebatan wajib militer di Korea Selatan
Baca juga: Matt Long pastikan kembali hadir dalam "Manifest" musim keempat
Baca juga: Bintang TikTok Addison Rae teken kontrak baru dengan Netflix
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Tags: