Samarinda (ANTARA) - Penyiapan Asrama Atlet Komplek Stadion Madya Sempaja, Kalimantan Timur, sebagai lokasi isolasi terpadu (isoter) pasien COVID-19 telah mencapai 62.22 persen dan diperkirakan akan rampung pada 21 September 2021.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Prov Kaltim Jauhar Efendi mengatakan setelah siapnya sarana dan prasarana di Asrama Atlet tersebut maka layanan rawat inap pasien COVID-19 yang saat ini dilaksanakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim akan ditutup.

"Rencananya pada 21 September alat kesehatan (alkes) di BPSDM akan dipindahkan ke Asrama Atlet, sambil melengkapi kebutuhan alkes yang lain, pertimbangan pemindahan lokasi karena jumlah kamar atau ranjang di Asrama Atlet jauh lebih banyak dibandingkan di BPSDM," jelas Jauhar di Samarinda, Rabu.

Baca juga: Pemprov kebut renovasi Asrama Atlet Kaltim guna isoter pasien COVID-19

Dia menambahkan berdasarkan hasil rapat koordinasi (Rakor) Pembahasan Kewajiban Retribusi Asrama Atlet I dan II untuk pemakaian isoter COVID-19 telah disepakati untuk memproses usulan penghapusan retribusi selama dipakai untuk isoter.

"Sesuai hasil rapat tadi, maka selama difungsikan sebagai isoter tak dikenakan retribusi. Karena kondisi darurat," jelas Jauhar Efendi

Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menambahkan bahwa Pemprov Kaltim tetap mempersiapkan tempat iisoter meski kasus COVID-19 telah mengalami penurunan siginifikan.

Baca juga: Kasus sembuh COVID di Kaltim bertambah 336 orang

"Karena, pandemi masih terjadi. Jadi, meski menurun atau melandai, tetap saja Pemprov siapkan. Apalagi, pengadaannya, pusat yang mengalokasikan. Jadi, tidak masalah," sebut Wagub Kaltim Hadi Mulyadi di Samarinda, Rabu.

Menurut Hadi, persiapan isoter tersebut untuk antisipasi terjadi gelombang kenaikan terkonfirmasi positif COVID-19, Karena, Kaltim saat ini sudah tiga kali mengalami kenaikan drastis.

Baca juga: Kutai Timur sumbang kasus sembuh dari COVID-19 terbanyak di Kaltim

Isoter tetap disiapkan. Karena itu, Pemprov mengajak masyarakat terus berdoa agar kenaikan tidak terjadi.

"Tidak mustahil kenaikan bisa terjadi. Tapi, kita tak berharap. Makanya, penyiapan isoter harus dilakukan. Sehingga ketika terjadi, pemerintah sudah siap dengan segala sesuatunya," jelas Hadi Mulyadi.

Baca juga: Kaltim santuni 1000 lebih anak yatim korban COVID-19 Rp2,55 miliar