Beijing (ANTARA) - Pameran perdagangan dan investasi China-ASEAN Expo (CAExpo) ke-18 yang berakhir di Nanning, Daerah Otonomi Guangxi, China, pada Senin (13/9) membuahkan 779 kesepakatan bisnis senilai total 300 miliar yuan atau sekitar Rp664 triliun.

Nilai itu meningkat 13,7 persen dibandingkan ajang yang sama pada tahun lalu, demikian media resmi setempat pada Rabu, mengutip pernyataan Sekretariat CAExpo.

Sebanyak 148 aktivitas promosi ekonomi dan perdagangan serta 28 forum tingkat tinggi digelar selama pameran yang berlangsung di wilayah China selatan itu.

China telah lama memiliki gedung pemanen CAExpo yang berdiri di atas lahan seluas 100.000 meter persegi di Kota Nanning. Gedung tersebut mampu menampung 5.400 stan pameran.

Pada tahun ini lebih dari 1.500 perusahaan, termasuk sejumlah perusahaan dari Indonesia, turut meramaikan ajang tahunan tersebut.

Baca juga: Ratusan buku Indonesia semarakkan Pameran Buku Internasional Beijing

Pihak penyelenggara menyiapkan lahan seluas 20.000 meter persegi untuk perusahaan asing, naik 13,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

CAExpo ke-19 akan digelar pada 16-19 September 2022 di tempat yang sama dengan menunjuk Malaysia sebagai negara kehormatan.

Untuk kali kedua dalam dua tahun, Pakistan turut serta dalam gelaran CAExpo.

Presiden Pakistan Arif Alvi memberikan sambutan melalui video pada acara pembukaan pada Jumat (10/9).

"China sangat mengapresiasi itu (keterlibatan Pakistan). Pakistan menghadiri pertemuan dan pameran sebagai negara mitra khusus untuk yang kedua kalinya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian di Beijing, Rabu.

Dalam dua tahun terakhir, ASEAN telah mengambil alih posisi Uni Eropa dan Amerika Serikat sebagai mitra dagang terbesar China.

Baca juga: Indonesia raih penghargaan di pameran wisata Xian China
Baca juga: Produk Indonesia dipamerkan di "Belt & Road Expo"