Biak (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 12 penjaga dan perawat monumen Perang Dunia II (PD II) di kampung Paray/Anggraidi distrik Biak Kota kabupaten Biak Numfor, Papua, menuntut pembayaran honor selama sembilan bulan yang belum dibayarkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Juru bicara penjaga monumen, Nehemia Ronsumbre, di Biak, Minggu, mengemukakan, tuntutan pembayaran honor petugas perawatan dan penjaga monumen PD II telah berulang kali disampaikan tetapi hingga kini belum direalisasikan dinas terkait.
"Saya tidak mengerti apa penyebab honornya belum dibayarkan. Periode Januari-Maret lancar dibayarkan sebesar Rp150 ribu/bulan sementara April-Desember 2010 tidak direalisasikan," ujar Nehemia Ronsumbre.
Ia berharap, Pemkab Biak melalui dinas kebudayaan dan pariwisata segera menyelesaikan honor penjaga monumen karena sangat dibutuhkan untuk memenuhi keperluan keluarga merayakan Natal.
Nehemia mengakui, sesuai informasi diterima pihaknya, honor penjaga monumen perang dunia di kampung Anggraidi bersumber dari pemerintah Jepang yang didroping melalui pemerintah kabupaten.
"Meski honor penjaga monumen tergolong kecil tetapi dana ini sangat berguna menunjang kelancaran petugas untuk merawat serta membersihkan lokasi monumen," ujar Nehemia Ronsumbre yang juga kepala desa Anggraidi.
Mantan Wakil Ketua II DPRD Biak Henky Robby Pontonuwu, meminta penjaga monumen perang dunia kampung Anggraidi melaporkan masalah ini kepada wakil rakyat di lembaga legislatif untuk dilakukan pembahasan dengan instansi terkait.
"Apakah benar honor penjaga monumen telah didistribusikan kepada dinas terkait, ya jika ini memang ada kenapa hak penjaga tidak dibayarkan di mana penyebabnya perlu ditelusuri," ungkap politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut.
Kepala dinas kebudayaan dan pariwisata Biak, Drs Andris Kafiar, hingga kini belum dapat dihubungi karena tidak berada di tempat.
(T.M039/S019/P003)
Penjaga Monumen PD II Biak Tuntut Pembayaran Honor
26 Desember 2010 11:08 WIB
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010
Tags: