Kominfo minta perusahaan siapkan tiga strategi pertumbuhan 2022
15 September 2021 11:54 WIB
Tangkapan layar saat Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan paparan dalam acara Lintasarta Cloudeka Conference, ICT & Business Outlook 2022 yang digelar virtual, Rabu (15/9/2022). ANTARA/Fathur Rochman.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika berharap perusahaan dapat menyiapkan tiga strategi dalam upaya mendukung pertumbuhan Indonesia di tahun 2022.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara virtual, Rabu, mengatakan bahwa hal pertama yang harus dipersiapkan adalah pembuatan strategi digital.
"Yang pertama adalah pembuatan strategi digital. Di era digital, terlebih saat pandemi, platform digital menjadi salah satu strategi yang penting dilakukan para pelaku bisnis skala besar hingga UMKM untuk dapat bertahan dan meningkatkan proses pengembangan bisnis," ujar Semuel.
Strategi kedua, yakni memperhatikan ketersediaan sistem atau infrastruktur yang memadai. Menurut dia, ketersediaan sistem di era digitalisasi sangat penting dipenuhi oleh pelaku bisnis untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Perusahaan juga diminta untuk lebih memanfaatkan teknologi. Adanya platform digital, kata dia, akan membantu perusahaan memastikan bisnis dapat berjalan meski tanpa kehadiran pegawai di kantor atau pabrik.
Semuel memahami bahwa pengadaan infrastruktur membutuhkan sumber yang sangat besar. Untuk itu, kolaborasi antar perusahaan dapat dijadikan solusi mengatasi hal tersebut.
"Kolaborasi antar perusahaan dapat menjadi solusi yang baik khususnya di era pandemi ini, sehingga perusahaan dapat mendukung satu sama lain dan mewujudkan sinergi yang harmonis," ujar dia.
Strategi yang ketiga yakni menghadirkan fungsi komunikasi yang cerdas dan responsif. Fungsi komunikasi seperti itu dinilai penting dimiliki di masa krisis agar perusahaan dapat membuat keputusan dengan cepat.
Semuel berharap perusahaan dapat menerapkan fungsi komunikasi tersebut sejalan dengan struktur krisis manajemen dan memperkuat komunikasi kepada publik.
"Sehingga berbagai pihak eksternal dapat dengan cepat menangkap informasi yang hendak dikomunikasikan oleh perusahaan," kata Semuel.
Baca juga: Kominfo: Presidensi G20 Indonesia percepat pemulihan ekonomi
Baca juga: Kominfo persiapkan infrastruktur TIK jelang Presidensi G20 Indonesia
Baca juga: Kominfo dan Gojek teken MoU untuk percepatan transformasi digital
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara virtual, Rabu, mengatakan bahwa hal pertama yang harus dipersiapkan adalah pembuatan strategi digital.
"Yang pertama adalah pembuatan strategi digital. Di era digital, terlebih saat pandemi, platform digital menjadi salah satu strategi yang penting dilakukan para pelaku bisnis skala besar hingga UMKM untuk dapat bertahan dan meningkatkan proses pengembangan bisnis," ujar Semuel.
Strategi kedua, yakni memperhatikan ketersediaan sistem atau infrastruktur yang memadai. Menurut dia, ketersediaan sistem di era digitalisasi sangat penting dipenuhi oleh pelaku bisnis untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Perusahaan juga diminta untuk lebih memanfaatkan teknologi. Adanya platform digital, kata dia, akan membantu perusahaan memastikan bisnis dapat berjalan meski tanpa kehadiran pegawai di kantor atau pabrik.
Semuel memahami bahwa pengadaan infrastruktur membutuhkan sumber yang sangat besar. Untuk itu, kolaborasi antar perusahaan dapat dijadikan solusi mengatasi hal tersebut.
"Kolaborasi antar perusahaan dapat menjadi solusi yang baik khususnya di era pandemi ini, sehingga perusahaan dapat mendukung satu sama lain dan mewujudkan sinergi yang harmonis," ujar dia.
Strategi yang ketiga yakni menghadirkan fungsi komunikasi yang cerdas dan responsif. Fungsi komunikasi seperti itu dinilai penting dimiliki di masa krisis agar perusahaan dapat membuat keputusan dengan cepat.
Semuel berharap perusahaan dapat menerapkan fungsi komunikasi tersebut sejalan dengan struktur krisis manajemen dan memperkuat komunikasi kepada publik.
"Sehingga berbagai pihak eksternal dapat dengan cepat menangkap informasi yang hendak dikomunikasikan oleh perusahaan," kata Semuel.
Baca juga: Kominfo: Presidensi G20 Indonesia percepat pemulihan ekonomi
Baca juga: Kominfo persiapkan infrastruktur TIK jelang Presidensi G20 Indonesia
Baca juga: Kominfo dan Gojek teken MoU untuk percepatan transformasi digital
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Tags: