Beijing (ANTARA) - Pelayanan di Konsulat Jenderal RI di Shanghai, Rabu, kembali pulih setelah sempat terganggu akibat badai Chando yang menerjang berbagai wilayah pesisir timur dan selatan China.

"Mulai pagi ini pelayanan sudah normal kembali," kata Konsul Muda Protokol dan Kekonsuleran KJRI Shanghai, Epravas Sehvidi Sitepu, saat dihubungi ANTARA Beijing.

Sebelumnya KJRI Shanghai mengumumkan penutupan sementara pada 13 dan 14 September 2021 akibat topan Chandu tersebut untuk menindaklanjuti imbauan otoritas setempat.

"Kami mengimbau kepada WNI yang berada di kota-kota yang terlewati Typhoon Chandu untuk berhati-hati dan lebih waspada, tetap berada di rumah serta mengikuti anjuran pemerintah setempat," demikian pengumuman KJRI Shanghai yang disampaikan dalam dua bahasa, Indonesia dan Mandarin.


Baca juga: Nicholas melemah jadi badai tropis, terjang Texas, Louisiana

Pada Senin (13/9), KJRI Shanghai hanya beroperasi hingga pukul 15.00, biasanya hingga pukul 17.00.

Diperpendeknya jam operasional pada Senin dan ditutup pada Selasa tersebut karena otoritas di Shanghai mengurangi frekuensi atau membatalkan perjalanan beberapa angkutan publik, terutama kereta metro bawah tanah (subway).

Selama terjadinya badai, KJRI Shanghai tidak menerima lapoan apa pun mengenai warga negara Indonesia yang terdampak.

Di wilayah kerja KJRI yang meliputi Kota Shanghai, Provinsi Jiangsu, Provinsi Zhejiang, Provinsi Anhui, dan Provinsi Jiangxi itu sampai saat ini terdapat sedikitnya 300 WNI.


Baca juga: Vietnam peringatkan risiko banjir, longsor akibat badai Conson


Sementara itu, dua bandar udara internasional di Shanghai, yakni Hongqiao dan Pudong, juga kembali beroperasi normal mulai Rabu pagi.

Demikian halnya dengan kereta api ke berbagai jurusan juga telah dibuka dari kota terkaya dan termahal di China itu.

Pada Selasa siang titik badai berada di 175 kilometer dari timur wilayah Shanghai yang bergerak menuju Laut China Selatan.

Meskipun kekuatannya sudah melemah, hujan dan angin masih akan mengguyur pusat keuangan China itu hingga Kamis (16/9).


Baca juga: EU: Tidak ada pilihan selain berbicara dengan Taliban


Baca juga: Inggris Raya tolak vaksin COVID-19 Valvena