Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia jatuh pada perdagangan Rabu pagi, terseret oleh kerugian saham perusahaan pertambangan kelas berat BHP Group dan Rio Tinto karena harga besi melemah, meskipun kenaikan pada saham terkait emas membatasi penurunan.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) terpangkas 0,47 persen menjadi diperdagangkan di 7.402,2 poin pada pukul 00.37 GMT. Indeks acuan ditutup 0,16 persen lebih tinggi pada Selasa (14/9).

Indeks pertambangan merosot 0,75 persen, dengan saham kelas berat BHP Group dan Rio Tinto masing-masing kehilangan 2,3 persen dan 0,8 persen, karena bijih besi berjangka China di Dalian Commodity Exchange turun 0,6 persen.

Saham sektor keuangan juga tergelincir 0,75 persen, dengan bank-bank 'Empat Besar' turun antara 0,8 persen hingga 1,0 persen.

Saham-saham energi terperosok 1,32 persen dipimpin oleh Santos Ltd yang kehilangan 2,47 persen, diikuti oleh Beach Energy Ltd merosot 2,47 persen, bahkan ketika harga minyak sebagian besar berakhir datar pada Selasa (14/9).

Pada sisi positifnya, saham-saham perusahaan terkait emas terangkat 0,87 persen, dipimpin oleh Tribune Resources Ltd yang melonjak 4,9 persen, diikuti oleh Calidus Resources Ltd naik 2,7 persen.

Sementara itu, sentimen konsumen Australia melambung pada awal September di tengah harapan pembatasan ketat virus corona akan segera dilonggarkan. Tingkat vaksinasi dosis pertama di negara bagian Victoria mendekati tingkat 70 persen.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 turun 0,15 persen menjadi diperdagangkan pada 13.088,9 poin. Persentase kerugian terbesar diderita oleh Synlait Milk Ltd yang jatuh 1,58 persen, diikuti oleh Australia and New Zealand Banking Group Ltd turun 1,29 persen.