PON Papua
Asa Sumbar raih 16 emas di PON Papua
Oleh Mario Sofia Nasution
14 September 2021 22:58 WIB
Atlet Kempo Sumbar, Vijay Maulana (kiri) dan Anggi Prasetia (kanan) berlatih di Gedung Serbaguna kawasan GOR H.Agus Salim Padang, Sumatera Barat, Selasa (3/8/2021). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.
Padang (ANTARA) - "Petani memiliki rasa optimistis dalam dirinya sehingga mau bertanam, jika tidak ada rasa itu lebih baik modal bertanam padi dijadikan modal berdagang untuk menyambung hidup. Optimistis itulah yang dijaga termasuk mewujudkan target 16 emas Sumbar di PON Papua," kata Wakil Ketua KONI Sumbar bidang prestasi Ediswal.
Menjaga rasa optimistis atlet berlatih, bertanding di kala pandemi COVID-19 inilah yang terus diberikan pelatih dan pengurus dalam mempersiapkan diri mereka berlaga.
Apalagi target 16 emas tersebut merupakan warisan pengurus KONI Sumbar sebelumnya, mereka yang merancang program tersebut. Sebagai pengurus baru tentu pihaknya tidak dapat mengubah semua itu dalam waktu sebulan atau dua bulan.
"Kita harus realistis dengan melanjutkan program tersebut agar atlet optimal berlatih dalam mencapai target itu," katanya.
Adapun target itu terdiri dari atletik satu emas, angkat berat satu emas, bina raga satu emas, gulat satu emas, gantole satu emas, paralayang satu emas, karate satu emas, kempo satu emas.
Kemudian pencak silat dua emas, senam satu emas, taekwondo dua emas, tarung derajat satu emas, sepak takraw beregu satu emas dan tinju satu emas
Dalam mewujudkan target, berbagai kendala juga dialami atlet baik dari dalam maupun dari luar pertandingan. Mulai dari kondisi pandemi COVID-19 yang tidak pernah terprediksi sehingga atlet terus berlatih di tengah ketidakpastian Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua yang awalnya akan digelar 2020 diundur 2021.
Tentu menjadi sesuatu yang berat dirasakan atlet dan pelatih dalam berlatih. Mulai dari latihan tersendiri yang harus dilakukan akibat adanya pembatasan hingga dampak pandemi yang membuat situasi latihan tidak menentu.
"Ada satu teman yang batuk membuat mereka tidak nyaman dan membuat suasana yang tidak kondusif," kata dia.
Baca juga: KONI Sumbar klaim kontingen PON Papua yang berangkat berpotensi medali
Selain itu, lokasi PON di Papua juga menjadi beban psikologi sendiri bagi mereka yang akan berangkat. Berbagai informasi yang mereka terima terkait penembakan oleh KKB, kondisi geografis dan lainnya menjadi beban tersendiri.
Meski ada beragam kendala, ia melihat para atlet terus berlatih dengan semangat untuk meraih hasil maksimal. Jika mereka tidak serius dalam mempersiapkan diri, tentu di masa pandemi ini mereka menolak latihan namun ini tidak, mereka terus berlatih.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat sendiri menargetkan atlet mereka mampu membawa 16 emas dari PON Papua nanti dan ini yang coba diupayakan oleh seluruh pihak mulai dari atlet, pelatih, pengurus dan lainnya.
Dalam mewujudkan hal itu, KONI Sumbar merancang pemusatan latihan intensif selama dua bulan penuh. Hal ini berjalan, namun karena adanya pembatasan, KONI menyerahkan kepada Pengprov cabang olahraga untuk menggelar pemusatan latihan intensif secara masing-masing.
"Adanya pelarangan berkumpul dan lainnya membuat kita mengambil keputusan demikian," kata mantan pegulat Sumbar itu.
Sejauh ini dirinya melihat keseriusan atlet dalam berlatih mewujudkan mimpi mereka memberikan medali untuk Sumatera Barat.
Baca juga: Sumbar bidik medali pencak silat lebih baik dari PON 2016
Pemetaan yang dilakukan KONI Sumbar sendiri, cabang olahraga bela diri masih menjadi andalan Sumbar di ajang PON kali ini. Mulai dari taekwondo, karate, kempo, gulat dan tarung derajat.
Kemudian ada di atletik berupa dasa lomba dan lempar cakram.
"Selain itu ada beberapa cabang olahraga lain yang dapat memberikan sumbangan medali. Semoga anak-anak dapat bekerja keras untuk itu," kata dia.
Kontingen Sumbar yang akan berangkat sebanyak 320 orang yang terdiri dari 188 atlet, 58 pelatih, delapan medis, 14 bootman, 25 panitia, enam orang dari media dan 21 orang keamanan dari kepolisian.
Data KONI Sumbar, anggaran yang dibutuhkan untuk PON XX Papua diantaranya biaya Pelatprov Sumbar untuk PON XX Rp10,1 miliar, biaya pelatihan intensif khusus untuk PON Rp2,2 miliar, biaya keberangkatan kontingen Sumbar ke-21 sebanyak Rp12,2 miliar.
Jumlah keseluruhan kebutuhan adalah Rp35,9 miliar sementara anggaran yang disediakan dari APBD Provinsi sebesar Rp17,6 miliar sehingga terjadi kekurangan sekitar Rp18,2 miliar.
"Laporan KONI Sumbar persiapan keberangkatan sudah 90 persen dan kontingen Sumbar sudah didaftarkan," kata dia.
Taekwondo
Pelatih cabang olahraga taekwondo Sumbar, Efri Edriyadi mengatakan cabang olahraga taekwondo Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan dapat meraih sekeping medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021
Dalam mewujudkan hal itu pihaknya telah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari, pemusatan latihan sudah dimulai sejak Januari 2021 dengan tingkat pertemuan 10 kali dalam seminggu.
Kemudian pemusatan latihan penuh dilakukan sejak tiga bulan sebelum berangkat PON di Pelatda beladiri yang berada di kawasan GOR Haji Agus Salim Padang.
"Kita membawa tujuh atlet dan target minimal ada satu medali yang kita dapat di ajang tersebut," kata dia.
Menurut dia ketujuh atlet ini lolos ke PON Papua setelah meraih hasil maksimal di Pra PON yang digelar di Banten 2019.
Ia mengatakan ketujuh atlet taekwondo yang berlaga di PON Papua adalah Delva Risky, Mastio Embrian, Densa Mara, Ochkirani Marhta, Bimantara Subrata, Rido Putra dan Jailani Jonsil.
"Ada 10 medali yang kita raih saat itu namun hanya tujuh atlet yang lolos ke PON Papua," katanya.
Baca juga: Tim taekwondo Sumbar targetkan satu medali emas di PON Papua
Sementara di PON Jawa Barat cabang taekwondo berhasil membawa satu medali emas atas nama Delva Risky dan Mastio meraih medali perak.
"Dua nama ini berpotensi mendapat medali, namun cabor beladiri tak dapat diprediksi karena tidak terukur. Semua bisa terjadi di pertandingan nantinya," kata dia.
Menurut dia di cabor ini seluruh daerah menjadi lawan berat dalam meraih medali seperti Jawa Barat dan provinsi lain yang memberi kejutan.
"Kita sudah berlatih keras dan siap berlaga, semoga keberuntungan berpihak pada kita untuk meraih emas. Minimal satu emas namun tidak menutup kemungkinan emas lainnya," kata dia.
Kempo
Cabang olahraga Kempo Sumatera Barat ingin mempertahankan tradisi emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Pelatih kepala Kempo Buhendra mengatakan persiapan yang dilakukan saat ini berjalan cukup baik.
"Kita ditargetkan KONI Sumbar mendapatkan satu medali dan kita berupaya mencapai tersebut," kata dia.
Menurut dia latihan intensif telah dilakukan atlet sejak Januari 2021 namun karena COVID-19 persiapan sedikit terganggu.
Menurut dia target penghasil medali nanti ada di kelas randori serta embu beregu.
"Ini yang coba kita optimalkan bersama mengharumkan nama Sumbar," kata dia.
Baca juga: Kempo Sumbar ingin pertahankan tradisi emas di PON Papua
Ia mengatakan cabang Kempo sendiri telah menghasilkan emas di sejumlah gelaran PON mulai dari PON Palembang menghasilkan satu medali emas.
Kemudian di PON Kalimantan Timur kontingen Sumbar hanya meraih delapan medali emas dan empat emas dari Kempo.
Selanjutnya PON Riau meraih dua medali emas dan di PON Jabar 2016 meraih satu medali emas.
Menurut dia dalam ajang PON kali ini pihaknya membawa sembilan atlet untuk berlaga di sejumlah kelas.
"Seluruh atlet yang kita bawa berpotensi mendapatkan medali dan kita akan berjuang untuk itu," kata dia
Baca juga: Polda Sumbar turunkan 21 personel Brimob kawal kontingen PON Papua
Baca juga: Atletik Sumbar optimistis sumbang dua medali emas pada PON Papua
Baca juga: Sumbar optimistis raih dua medali emas gulat pada PON Papua
Menjaga rasa optimistis atlet berlatih, bertanding di kala pandemi COVID-19 inilah yang terus diberikan pelatih dan pengurus dalam mempersiapkan diri mereka berlaga.
Apalagi target 16 emas tersebut merupakan warisan pengurus KONI Sumbar sebelumnya, mereka yang merancang program tersebut. Sebagai pengurus baru tentu pihaknya tidak dapat mengubah semua itu dalam waktu sebulan atau dua bulan.
"Kita harus realistis dengan melanjutkan program tersebut agar atlet optimal berlatih dalam mencapai target itu," katanya.
Adapun target itu terdiri dari atletik satu emas, angkat berat satu emas, bina raga satu emas, gulat satu emas, gantole satu emas, paralayang satu emas, karate satu emas, kempo satu emas.
Kemudian pencak silat dua emas, senam satu emas, taekwondo dua emas, tarung derajat satu emas, sepak takraw beregu satu emas dan tinju satu emas
Dalam mewujudkan target, berbagai kendala juga dialami atlet baik dari dalam maupun dari luar pertandingan. Mulai dari kondisi pandemi COVID-19 yang tidak pernah terprediksi sehingga atlet terus berlatih di tengah ketidakpastian Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua yang awalnya akan digelar 2020 diundur 2021.
Tentu menjadi sesuatu yang berat dirasakan atlet dan pelatih dalam berlatih. Mulai dari latihan tersendiri yang harus dilakukan akibat adanya pembatasan hingga dampak pandemi yang membuat situasi latihan tidak menentu.
"Ada satu teman yang batuk membuat mereka tidak nyaman dan membuat suasana yang tidak kondusif," kata dia.
Baca juga: KONI Sumbar klaim kontingen PON Papua yang berangkat berpotensi medali
Selain itu, lokasi PON di Papua juga menjadi beban psikologi sendiri bagi mereka yang akan berangkat. Berbagai informasi yang mereka terima terkait penembakan oleh KKB, kondisi geografis dan lainnya menjadi beban tersendiri.
Meski ada beragam kendala, ia melihat para atlet terus berlatih dengan semangat untuk meraih hasil maksimal. Jika mereka tidak serius dalam mempersiapkan diri, tentu di masa pandemi ini mereka menolak latihan namun ini tidak, mereka terus berlatih.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat sendiri menargetkan atlet mereka mampu membawa 16 emas dari PON Papua nanti dan ini yang coba diupayakan oleh seluruh pihak mulai dari atlet, pelatih, pengurus dan lainnya.
Dalam mewujudkan hal itu, KONI Sumbar merancang pemusatan latihan intensif selama dua bulan penuh. Hal ini berjalan, namun karena adanya pembatasan, KONI menyerahkan kepada Pengprov cabang olahraga untuk menggelar pemusatan latihan intensif secara masing-masing.
"Adanya pelarangan berkumpul dan lainnya membuat kita mengambil keputusan demikian," kata mantan pegulat Sumbar itu.
Sejauh ini dirinya melihat keseriusan atlet dalam berlatih mewujudkan mimpi mereka memberikan medali untuk Sumatera Barat.
Baca juga: Sumbar bidik medali pencak silat lebih baik dari PON 2016
Pemetaan yang dilakukan KONI Sumbar sendiri, cabang olahraga bela diri masih menjadi andalan Sumbar di ajang PON kali ini. Mulai dari taekwondo, karate, kempo, gulat dan tarung derajat.
Kemudian ada di atletik berupa dasa lomba dan lempar cakram.
"Selain itu ada beberapa cabang olahraga lain yang dapat memberikan sumbangan medali. Semoga anak-anak dapat bekerja keras untuk itu," kata dia.
Kontingen Sumbar yang akan berangkat sebanyak 320 orang yang terdiri dari 188 atlet, 58 pelatih, delapan medis, 14 bootman, 25 panitia, enam orang dari media dan 21 orang keamanan dari kepolisian.
Data KONI Sumbar, anggaran yang dibutuhkan untuk PON XX Papua diantaranya biaya Pelatprov Sumbar untuk PON XX Rp10,1 miliar, biaya pelatihan intensif khusus untuk PON Rp2,2 miliar, biaya keberangkatan kontingen Sumbar ke-21 sebanyak Rp12,2 miliar.
Jumlah keseluruhan kebutuhan adalah Rp35,9 miliar sementara anggaran yang disediakan dari APBD Provinsi sebesar Rp17,6 miliar sehingga terjadi kekurangan sekitar Rp18,2 miliar.
"Laporan KONI Sumbar persiapan keberangkatan sudah 90 persen dan kontingen Sumbar sudah didaftarkan," kata dia.
Taekwondo
Pelatih cabang olahraga taekwondo Sumbar, Efri Edriyadi mengatakan cabang olahraga taekwondo Sumatera Barat (Sumbar) menargetkan dapat meraih sekeping medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021
Dalam mewujudkan hal itu pihaknya telah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari, pemusatan latihan sudah dimulai sejak Januari 2021 dengan tingkat pertemuan 10 kali dalam seminggu.
Kemudian pemusatan latihan penuh dilakukan sejak tiga bulan sebelum berangkat PON di Pelatda beladiri yang berada di kawasan GOR Haji Agus Salim Padang.
"Kita membawa tujuh atlet dan target minimal ada satu medali yang kita dapat di ajang tersebut," kata dia.
Menurut dia ketujuh atlet ini lolos ke PON Papua setelah meraih hasil maksimal di Pra PON yang digelar di Banten 2019.
Ia mengatakan ketujuh atlet taekwondo yang berlaga di PON Papua adalah Delva Risky, Mastio Embrian, Densa Mara, Ochkirani Marhta, Bimantara Subrata, Rido Putra dan Jailani Jonsil.
"Ada 10 medali yang kita raih saat itu namun hanya tujuh atlet yang lolos ke PON Papua," katanya.
Baca juga: Tim taekwondo Sumbar targetkan satu medali emas di PON Papua
Sementara di PON Jawa Barat cabang taekwondo berhasil membawa satu medali emas atas nama Delva Risky dan Mastio meraih medali perak.
"Dua nama ini berpotensi mendapat medali, namun cabor beladiri tak dapat diprediksi karena tidak terukur. Semua bisa terjadi di pertandingan nantinya," kata dia.
Menurut dia di cabor ini seluruh daerah menjadi lawan berat dalam meraih medali seperti Jawa Barat dan provinsi lain yang memberi kejutan.
"Kita sudah berlatih keras dan siap berlaga, semoga keberuntungan berpihak pada kita untuk meraih emas. Minimal satu emas namun tidak menutup kemungkinan emas lainnya," kata dia.
Kempo
Cabang olahraga Kempo Sumatera Barat ingin mempertahankan tradisi emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021.
Pelatih kepala Kempo Buhendra mengatakan persiapan yang dilakukan saat ini berjalan cukup baik.
"Kita ditargetkan KONI Sumbar mendapatkan satu medali dan kita berupaya mencapai tersebut," kata dia.
Menurut dia latihan intensif telah dilakukan atlet sejak Januari 2021 namun karena COVID-19 persiapan sedikit terganggu.
Menurut dia target penghasil medali nanti ada di kelas randori serta embu beregu.
"Ini yang coba kita optimalkan bersama mengharumkan nama Sumbar," kata dia.
Baca juga: Kempo Sumbar ingin pertahankan tradisi emas di PON Papua
Ia mengatakan cabang Kempo sendiri telah menghasilkan emas di sejumlah gelaran PON mulai dari PON Palembang menghasilkan satu medali emas.
Kemudian di PON Kalimantan Timur kontingen Sumbar hanya meraih delapan medali emas dan empat emas dari Kempo.
Selanjutnya PON Riau meraih dua medali emas dan di PON Jabar 2016 meraih satu medali emas.
Menurut dia dalam ajang PON kali ini pihaknya membawa sembilan atlet untuk berlaga di sejumlah kelas.
"Seluruh atlet yang kita bawa berpotensi mendapatkan medali dan kita akan berjuang untuk itu," kata dia
Baca juga: Polda Sumbar turunkan 21 personel Brimob kawal kontingen PON Papua
Baca juga: Atletik Sumbar optimistis sumbang dua medali emas pada PON Papua
Baca juga: Sumbar optimistis raih dua medali emas gulat pada PON Papua
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: