Kemenag ajak masyarakat tingkatkan zakat dukung program BAZNAS
14 September 2021 19:26 WIB
Tangkapan layar - Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono dalam konferensi pers peluncuran program beasiswa santri, Selasa (14/9/2021). (ANTARA/Asep Firmansyah/Youtube-BAZNAS RI)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama mengajak masyarakat yang memiliki harta lebih untuk meningkatkan zakat dalam mendukung berbagai program Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), utamanya peningkatan kualitas pendidikan.
"Mudah-mudahan pengumpulan zakatnya juga semakin tinggi sehingga semakin banyak anak-anak yang mendapatkan beasiswa," ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono dalam konferensi pers peluncuran program beasiswa santri BAZNAS yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan beasiswa bagi santri di pondok pesantren ini vital dalam memajukan kualitas pendidikan keagamaan Islam di Indonesia. Apalagi setiap tahunnya, jumlah pesantren mengalami peningkatan.
Pada 2018, jumlah pondok pesantren sekitar 26 ribuan unit, namun saat ini jumlahnya melonjak dua kali lipat hingga menyentuh angka hampir 40 ribu ponpes.
Meningkatnya angka pesantren ini, kata dia, menjadi bukti bahwa animo masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya di satuan pendidikan keagamaan tinggi, kendati pesantren memiliki sejumlah keterbatasan ketimbang sekolah umum.
"Jadi ini luar biasa pertumbuhan pesantren terutama ini di masa pandemi. Karena ternyata banyak orang tua yang berharap kepada pesantren meskipun pesantren itu memiliki berbagai keterbatasan. Ternyata animo ini disambut oleh para kiai untuk mendidik warga anak bangsa," kata dia.
Baca juga: BAZNAS luncurkan program beasiswa bagi santri
Menurut dia, kehadiran berbagai bantuan beasiswa ini semakin melengkapi program yang telah diluncurkan oleh pemerintah. Dengan begitu, kuota antara pendaftar beasiswa yang banyak bisa terakomodasi lewat berbagai program beasiswa.
"Perlu saya sampaikan dalam forum ini, kami (Kemenag, red.) pun alhamdulillah di samping kita berharap ada kerja sama dengan berbagai lembaga, kami juga ada namanya LPDP santri, kemudian juga ada program beasiswa santri berprestasi. Namun tetap saja ternyata pendaftar dengan kuota itu perbandingannya sangat luas, ya, gap-nya itu sangat luas," kata dia.
Sebelumnya, BAZNAS meluncurkan program beasiswa bagi santri pondok pesantren sebagai katup pengaman bagi pendidikan anak-anak Indonesia di tengah pandemi COVID-19 serta meningkatkan kualitas pesantren.
BAZNAS menargetkan menjaring hingga 1.000 santri yang diprioritaskan bagi duafa. Jumlah tersebut memang masih tergolong kecil apabila dibandingkan dengan total jumlah santri yang ada.
Namun, ke depan, BAZNAS berharap semakin banyak penderma yang akan berimplikasi pada peningkatan jumlah santri penerima beasiswa.
"Semoga program ini menjadi pemantik bagi muzaki yang memberikan sebagian hartanya demi pendidikan di Indonesia," kata Kepala Lembaga Beasiswa BAZNAS RI Sri Nurhidayah.
Baca juga: BAZNAS targetkan kerja sama penyaluran beasiswa dengan 500 kampus
Baca juga: BAZNAS buka pendaftaran beasiswa cendekia 2021
"Mudah-mudahan pengumpulan zakatnya juga semakin tinggi sehingga semakin banyak anak-anak yang mendapatkan beasiswa," ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono dalam konferensi pers peluncuran program beasiswa santri BAZNAS yang dipantau dari Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan beasiswa bagi santri di pondok pesantren ini vital dalam memajukan kualitas pendidikan keagamaan Islam di Indonesia. Apalagi setiap tahunnya, jumlah pesantren mengalami peningkatan.
Pada 2018, jumlah pondok pesantren sekitar 26 ribuan unit, namun saat ini jumlahnya melonjak dua kali lipat hingga menyentuh angka hampir 40 ribu ponpes.
Meningkatnya angka pesantren ini, kata dia, menjadi bukti bahwa animo masyarakat dalam menyekolahkan anak-anaknya di satuan pendidikan keagamaan tinggi, kendati pesantren memiliki sejumlah keterbatasan ketimbang sekolah umum.
"Jadi ini luar biasa pertumbuhan pesantren terutama ini di masa pandemi. Karena ternyata banyak orang tua yang berharap kepada pesantren meskipun pesantren itu memiliki berbagai keterbatasan. Ternyata animo ini disambut oleh para kiai untuk mendidik warga anak bangsa," kata dia.
Baca juga: BAZNAS luncurkan program beasiswa bagi santri
Menurut dia, kehadiran berbagai bantuan beasiswa ini semakin melengkapi program yang telah diluncurkan oleh pemerintah. Dengan begitu, kuota antara pendaftar beasiswa yang banyak bisa terakomodasi lewat berbagai program beasiswa.
"Perlu saya sampaikan dalam forum ini, kami (Kemenag, red.) pun alhamdulillah di samping kita berharap ada kerja sama dengan berbagai lembaga, kami juga ada namanya LPDP santri, kemudian juga ada program beasiswa santri berprestasi. Namun tetap saja ternyata pendaftar dengan kuota itu perbandingannya sangat luas, ya, gap-nya itu sangat luas," kata dia.
Sebelumnya, BAZNAS meluncurkan program beasiswa bagi santri pondok pesantren sebagai katup pengaman bagi pendidikan anak-anak Indonesia di tengah pandemi COVID-19 serta meningkatkan kualitas pesantren.
BAZNAS menargetkan menjaring hingga 1.000 santri yang diprioritaskan bagi duafa. Jumlah tersebut memang masih tergolong kecil apabila dibandingkan dengan total jumlah santri yang ada.
Namun, ke depan, BAZNAS berharap semakin banyak penderma yang akan berimplikasi pada peningkatan jumlah santri penerima beasiswa.
"Semoga program ini menjadi pemantik bagi muzaki yang memberikan sebagian hartanya demi pendidikan di Indonesia," kata Kepala Lembaga Beasiswa BAZNAS RI Sri Nurhidayah.
Baca juga: BAZNAS targetkan kerja sama penyaluran beasiswa dengan 500 kampus
Baca juga: BAZNAS buka pendaftaran beasiswa cendekia 2021
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: