Kupang (ANTARA News) - Posisi Komodo (varanus commodoensis), penghuni Taman Nasional Komodo di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur semakin kuat dalam persaingan memperebutkan salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

"Posisi Komodo sekarang sangat kuat, bahkan pekan lalu sempat berada pada posisi pertama," kata Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi NTT Ulbadus Gogi di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan hal ini ketika ditanya posisi terakhir Komodo, biawak raksasa penghuni Taman Nasional Komodo itu dalam memperebutkan posisi sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia (new7 wonders).

Gogi mengatakan, sejak diumumkan 21 Juli 2009 oleh New7 Wonders Foundation bahwa Komodo masuk sebagai salah satu finalis dari 28 finalis yang berhak melanjutkan ke tahap final setelah menyisihkan kurang lebih 440 nominasi dari 220 negara, pemerintah terus melakukan sosialisasi untuk meminta dukungan.

Permintaan dukungan ini tidak hanya kepada rakyat NTT, tetapi juga kepada seluruh masyarakat Indonesia, karena masuknya binatang purba dalam tujuh keajaiban dunia tidak hanya memberi dampak bagi masyarakat di provinsi kepulauan itu, tetapi untuk Indonesia secara keseluruhan.

"Kita memang gencar (promosi). Sejak 2009 lalu Gubernur NTT Frans Lebu Raya menugaskan kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan NTT keliling ke sejumlah provinsi di Tanah Air untuk memberikan penjelasan mengenai pososi Komodo sekaligus meminta dukungan dan saat ini dukungan terus mengalir," katanya.

Dia mengakui pada Juni 2010 lalu, posisi Komodo sempat terancam karena berada pada posisi ke-14 tetapi berkat perjuangan dan dukungan semua pihak, saat ini posisi Komodo sangat kuat.

"Sekarang ini posisi Komodo naik turun. Terkadang di posisi satu, turun dua dan sampai batas tiga. Dalam satu bulan terakhir ini tidak pernah beranjak dari posisi tiga," katanya.
(B017/B010)