London (ANTARA) - Koreksi pasar ekuitas global sebesar 5-10 persen pada akhir tahun adalah prediksi mayoritas dalam survei sentimen pasar September yang diterbitkan oleh Deutsche Bank pada Senin, sebagai tanda terbaru dari kehati-hatian pasar bahwa perjalanan bullish ekuitas akan berakhir.

Menurut laporan survei yang dilakukan pada 7-9 September dan mencakup lebih dari 550 profesional pasar secara global, 58 persen responden mengatakan mereka memperkirakan aksi jual ekuitas pada akhir tahun.

Dibantu oleh sejumlah besar stimulus dari bank-bank sentral, saham telah melonjak dari posisi terendah yang mereka capai pada Maret 2020 ketika pandemi COVID-19 menakuti pasar dan memicu penurunan tajam dalam ekuitas. Indeks ekuitas dunia MSCI telah naik hampir dua kali lipat sejak saat itu.

Pertumbuhan ekonomi dan keuntungan perusahaan telah pulih lebih cepat dari yang diperkirakan, tetapi sekarang data dari Amerika Serikat dan China menunjukkan bahwa pemulihan mungkin kehabisan tenaga.

COVID-19 masih dianggap sebagai risiko terbesar terhadap stabilitas pasar, dengan 53 persen peserta survei Deutsche Bank menyatakan kekhawatiran atas varian virus baru yang melewati vaksin. Ini diikuti oleh inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan.

Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, indeks DAX 30 terkikis 0,09 persen

Sekitar sepertiga responden (32 persen) menyebutkan pertumbuhan ekonomi yang kuat tidak terwujud atau berumur pendek, dan kesalahan kebijakan bank-bank sentral, sebagai risiko terhadap stabilitas pasar.

Survei pada September juga menunjukkan bahwa kepercayaan pada inflasi sementara - seperti yang ditandai oleh bank-bank sentral - turun meskipun masih menjadi konsensus.

Bank termasuk BofA, Morgan Stanley, Citi dan Credit Suisse, pekan lalu mengatakan kepada klien mereka untuk memangkas eksposur ke saham.

BNP Paribas mengatakan dalam catatan klien pekan lalu bahwa mereka memperkirakan indeks S&P 500 berada pada level saat ini pada akhir tahun.

"Mengingat risiko pajak dan suku bunga yang lebih tinggi, kami secara luas netral pada ekuitas AS dan melihat lebih banyak kenaikan di saham Eropa," kata BNP Paribas.

Deutsche Bank juga mensurvei para profesional pasar tentang niat mereka untuk kembali bekerja setelah pandemi dan menemukan bahwa sekitar satu dari lima orang masih belum kembali ke kantor mereka sejak Maret 2020, ketika pandemi memicu penguncian secara global.

Jumlah ini bahkan lebih rendah di Amerika Serikat pada satu dari tiga orang, kata Deutsche Bank.

Baca juga: Survei Fed menyebut ekonomi AS terus tumbuh moderat