Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu siang, naik lima poin menjadi Rp9.035-Rp9.045 per dolar dari sebelumnya Rp9.040-Rp9.050, karena pelaku pasar berbalik arah dari semula melepas rupiah kemudian membelinya.

Aksi beli rupiah oleh pelaku pasar relatif kecil yang terjadi menjelang penutupan pasar pada perdagangan siang ini, kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib di Jakarta, Rabu.

Kostaman Thayib mengatakan, rupiah memang berpeluang untuk kembali naik, karena isu negatif dari pasar eksternal kemungkinan sudah tidak bergeming.

Apabila rupiah terus menguat mendekati level Rp9.000 per dolar maka Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan menahannya dengan melakukan intervensi pasar, ucapnya.

Menurut dia, BI tidak menginginkan rupiah berada kembali di bawah angka Rp9.000 per dolar, sedangkan target pemerintan rupiah berada dalam kisaran Rp9.000 sampai Rp9.100 per dolar.

"Kami optimistis rupiah masih akan berada di atas level Rp9.000 per dolar," ucapnya.

Ia mengatakan, pergerakan rupiah yang membaik itu kemungkinan didukung pula oleh masuknya pelaku asing yang selama ini berdiam diri.

Pelaku asing yang selama ini berada di pasar domestik akan kembali masuk pasar mencoba membeli rupiah untuk bermain saham karena harga saham-saham itu sudah merosot, katanya.

Apalagi Indonesia, lanjut dia pada 2011 diperkirakan akan tumbuh lebih baik yang mendorong pelaku asing makin aktif bermain di pasar domestik.

"Kami memperkirakan investasi asing akan tumbuh lebih besar, karena potensi pasar Indonesia yang tetap menjanjikan," ucapnya.
(CS/B010)