Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Busyro Muqoddas, sepakat untuk memperkuat pola kerja pimpinan KPK yang kolektif kolegial dan komplementar.

"Artinya di sini satu sama lain saling melengkapi," kata Busyro, di Jakarta Selasa.

Dalam rapat perdananya bersama pimpinan KPK lainnya, ia mengatakan mereka membahas mengenai pandangan-pandangan umum terhadap KPK, juga menyangkut kasus yang ada di lembaga antikorupsi ini.

"Ini tadi disepakati merujuk pada `informal meeting` sebelumnya, bahwa pola kerja KPK ke depan perkuat kolektif kolegial dan komplementar. Saya pun datang ke KPK dengan bekal sama dari KY (Komisi Yudisial)," ujar dia.

Dengan demikian, kata Busyro, implikasi kebijakan tersebut yakni masalah internal dan eksternal diputuskan dalam pleno.

Dia juga mengemukakan bahwa setiap kali ulang tahun KPK mereka akan mengundang tokoh-tokoh yang mewakili masyarakat untuk memberi kritik.

Menurut Busyro, kelima pimpinan KPK akan hadir dan siap mendapat kritikan dari berbagai pihak. "Kami siap buka lebar telinga kami," katanya.

Posisi KPK yang strategis, menurut dia, menjadi kesadaran lembaga ini untuk sama menjadi ekspektasi masyarakat yang kuat.

Hal ketiga yang menjadi fokus pimpinan KPK, menurut dia pola-pola kerja tetap bertitik tolak dgn unsur profesional itu, berdasar bukti terukur, independen dan akuntable.

"Itu prinsip dan ini akan kami perkuat model-model kerja seperti itu," ujarnya.

KPK, ia mengatakan, akan bersinergi dengan lembaga penegak hukum lain yang sedang menyelesaikan kasus yang sama.

Hal kelima yang Busyro sebutkan yakni adanya satgas bentukan KPK yang bertugas menangani kasus-kasus tertentu.
(V002/H-KWR/A038)