Shanghai (ANTARA) - Saham-saham unggulan atau blue-chips China berakhir lebih rendah pada Senin, terseret oleh saham semikonduktor dan pariwisata, setelah data resmi menunjukkan pinjaman baru bank di Beijing bulan lalu naik lebih rendah dari yang diharapkan, sementara saham Shanghai ditutup lebih tinggi.

Indeks saham-saham unggulan CSI300 terpangkas 0,44 persen atau 21,86 persen menjadi menetap di 4.991,66 poin, sedangkan Indeks Komposit Shanghai terangkat 0,33 persen atau 12,26 persen menjadi ditutup pada 3.715,37 poin.

Bank-bank China memberikan 1,22 triliun yuan (189,51 miliar dolar AS) pinjaman baru dalam yuan pada Agustus, naik dari Juli tetapi jauh dari ekspektasi analis.

Data ekonomi dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan pemulihan kuat pasca-COVID China kehilangan tenaga, karena pertumbuhan kembali ke tingkat yang lebih normal dan wabah virus baru mengganggu aktivitas. Tetapi pihak berwenang berusaha mempertahankan pertumbuhan yang lebih luas sambil mengekang bidang-bidang yang lebih berisiko seperti sektor properti.

"Tahun depan adalah tahun yang penting bagi pemerintah karena partai yang berkuasa akan mengadakan Kongres Nasional ke-20," kata Zhiwei Zhang, Kepala Ekonom di Pinpoint Asset Management dalam sebuah catatan.

Baca juga: Saham China dibuka beragam, indeks Komposit Shanghai turun 0,1 persen

“Pemerintah tampaknya tidak terburu-buru untuk melonggarkan kebijakan untuk saat ini. Mereka mungkin lebih suka menaikkan pengeluaran fiskal sekitar akhir tahun untuk mendorong pertumbuhan tahun depan.”

Sub-indeks yang melacak pariwisata anjlok 4,3 persen, karena China melaporkan kasus Virus Corona yang paling banyak ditularkan secara lokal dalam satu bulan menjelang liburan Hari Nasional 1 Oktober.

Pembuat chip merosot 4,2 persen, setelah regulator pasar China mengatakan Jumat lalu (10/9/2021) bahwa pihaknya mendenda tiga perusahaan penjualan chip mobil karena menaikkan harga.

Sub-indeks kendaraan energi baru turun 0,8 persen, setelah Menteri Industri dan Teknologi Informasi China mengatakan negara itu memiliki "terlalu banyak" pembuat kendaraan listrik (EV) dan pemerintah akan mendorong konsolidasi.

Saham-saham terkait sumber daya melonjak 4,3 persen, sementara pengembang real estat terangkat 3,6 persen.

Sub-indeks tata kelola lingkungan naik 2,7 persen karena rencana Beijing untuk membuat indeks saham hijau pertama dalam dorongan terbarunya untuk mengekang emisi karbon.

Baca juga: Saham China berakhir menguat setelah pembicaraan Biden - Xi Jinping