Sri Mulyani sebut integrasi data kunci ciptakan ekonomi maju
13 September 2021 11:21 WIB
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara Launching dan bedah buku Connecting Change Perjalanan INSW di Jakarta, Senin (13/9/2021). ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan data yang terintegrasi menjadi kunci untuk menciptakan perekonomian maju karena akan mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kebijakan pemerintah.
“Salah satu tantangan suatu perekonomian untuk maju adalah bagaimana kita meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya,” katanya dalam acara Launching dan bedah buku Connecting Change Perjalanan INSW di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani menuturkan pemerintah bersama otoritas selama ini terus berkolaborasi dalam menciptakan sebuah sistem yang mampu melayani kebutuhan masyarakat serta dunia usaha secara transparan, kompetitif, dan inovatif.
Menurutnya, sistem yang diciptakan pemerintah harus mampu memberikan layanan yang mudah, sederhana, tepat waktu dan mampu dikompetisikan dengan negara-negara lain.
Baca juga: Sri Mulyani sebut indikator negara maju tak hanya pertumbuhan ekonomi
Tak hanya itu, ia mengatakan kemampuan pemerintah untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara kementerian/lembaga (K/L) turut menjadi faktor utama dalam menciptakan efisiensi sebuah perekonomian.
“Ini adalah tantangan tidak mudah bagi sebuah perekonomian sebesar Indonesia. Berbagai K/L memberikan pelayanan kepada dunia usaha dengan standar, prosedur dan persyaratan yang tidak begitu rumit,” katanya.
Oleh sebab itu, upaya pemerintah adalah terus memperbaiki tata kelola dan sistem agar semakin terintegrasi sekaligus menciptakan sinergi dan kolaborasi sehingga dapat memberikan keringanan bagi masyarakat dan dunia usaha.
Salah satu upaya pemerintah dalam mengintegrasikan data adalah melalui Indonesia National Single Window (INSW) yakni suatu sistem terintegrasi secara nasional yang memudahkan pelaku usaha untuk memenuhi persyaratan dan regulasi dari K/L serta pemerintah daerah.
Ia menjelaskan INSW yang dibentuk sejak 2009 ini awalnya merupakan portal penyampaian dokumen tunggal khusus perizinan ekspor serta impor dan sekarang berkembang menjadi sistem perbaikan tata kelola layanan ekspor, impor, logistik serta perdagangan.
Baca juga: Sri Mulyani alokasikan Rp1,2 triliun untuk TNI dan Polri bantu PKL
“Kebutuhan industri dan kebutuhan untuk terus membangun competitiveness yang terus menciptakan upaya bagi kita semua untuk menciptakan INSW,” ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan tantangan terintegrasinya data-data nasional dapat dijawab oleh terciptanya sistem INSW sekaligus dapat membantu pemerintah dalam membuat kebijakan berdasarkan data yang semakin aktual.
“Data yang semakin aktual dan tepat waktu tentu menghasilkan kebijakan yang semakin berkualitas, konsisten dan dipercaya masyarakat,” tegasnya.
“Salah satu tantangan suatu perekonomian untuk maju adalah bagaimana kita meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya,” katanya dalam acara Launching dan bedah buku Connecting Change Perjalanan INSW di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani menuturkan pemerintah bersama otoritas selama ini terus berkolaborasi dalam menciptakan sebuah sistem yang mampu melayani kebutuhan masyarakat serta dunia usaha secara transparan, kompetitif, dan inovatif.
Menurutnya, sistem yang diciptakan pemerintah harus mampu memberikan layanan yang mudah, sederhana, tepat waktu dan mampu dikompetisikan dengan negara-negara lain.
Baca juga: Sri Mulyani sebut indikator negara maju tak hanya pertumbuhan ekonomi
Tak hanya itu, ia mengatakan kemampuan pemerintah untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara kementerian/lembaga (K/L) turut menjadi faktor utama dalam menciptakan efisiensi sebuah perekonomian.
“Ini adalah tantangan tidak mudah bagi sebuah perekonomian sebesar Indonesia. Berbagai K/L memberikan pelayanan kepada dunia usaha dengan standar, prosedur dan persyaratan yang tidak begitu rumit,” katanya.
Oleh sebab itu, upaya pemerintah adalah terus memperbaiki tata kelola dan sistem agar semakin terintegrasi sekaligus menciptakan sinergi dan kolaborasi sehingga dapat memberikan keringanan bagi masyarakat dan dunia usaha.
Salah satu upaya pemerintah dalam mengintegrasikan data adalah melalui Indonesia National Single Window (INSW) yakni suatu sistem terintegrasi secara nasional yang memudahkan pelaku usaha untuk memenuhi persyaratan dan regulasi dari K/L serta pemerintah daerah.
Ia menjelaskan INSW yang dibentuk sejak 2009 ini awalnya merupakan portal penyampaian dokumen tunggal khusus perizinan ekspor serta impor dan sekarang berkembang menjadi sistem perbaikan tata kelola layanan ekspor, impor, logistik serta perdagangan.
Baca juga: Sri Mulyani alokasikan Rp1,2 triliun untuk TNI dan Polri bantu PKL
“Kebutuhan industri dan kebutuhan untuk terus membangun competitiveness yang terus menciptakan upaya bagi kita semua untuk menciptakan INSW,” ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan tantangan terintegrasinya data-data nasional dapat dijawab oleh terciptanya sistem INSW sekaligus dapat membantu pemerintah dalam membuat kebijakan berdasarkan data yang semakin aktual.
“Data yang semakin aktual dan tepat waktu tentu menghasilkan kebijakan yang semakin berkualitas, konsisten dan dipercaya masyarakat,” tegasnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021
Tags: