Jakarta (ANTARA) - Daniil Medvedev merasa kemenangannya di US Open 2021 terasa manis karena ia berhasil menggagalkan ambisi Novak Djokovic untuk mencetak sejarah dengan menyapu bersih empat turnamen Grand Slam musim ini.

Novak Djokovic datang ke New York dengan beban di pundaknya. Ia sudah mengantongi tiga gelar Grand Slam sepanjang tahun ini, yakni Australian Open, French Open, dan Wimbledon.

Seandainya Djokovic mengalahkan Medvedev di US Open, dia bakal menjadi petenis ketiga yang mencapai prestasi sapu bersih Grand Slam dalam satu tahun mengikuti jejak Don Budge (1938) dan Rod Laver (1962 dan 1969), yang ikut menonton di tribun penonton.

Tak hanya itu, petenis Serbia tersebut juga akan memimpin daftar petenis putra dengan gelar Grand Slam terbanyak, melampaui Roger Federer dan Rafael Nadal.

Namun harapan Djokovic untuk mencatatkan gelar Grand Slam ke-21 di US Open itu pupus usai dikalahkan Medvedev 6-4, 6-4, 6-4 dalam final, Senin.

Baca juga: Djokovic bertemu Medvedev di final US Open

“Kemenangan ini terasa lebih manis. Dia sedang mengincar untuk mencatatkan sejarah dan mengetahui ternyata saya berhasil menghentikannya membuat kemenangan ini terasa lebih manis. Dan saya makin percaya diri menatap yang akan datang,” ujar Medvedev seperti dikutip Reuters.

Medvedev, yang kalah oleh Nadal di final US Open 2019, mengungkapkan bahwa ia sempat merasa kram sebelum ia menutup set ketiga. Namun ia berusaha untuk menyembunyikan rasa sakitnya itu.

“Pada skor 5-4, kaki kiri saya hampir tidak bisa berjalan. Ketika saya berjalan membawa handuk, kaki saya seperti tertinggal,”

“Tapi saya berusaha untuk tidak menunjukkannya. Apabila Novak melihatnya, itu tidak baik,” ujarnya.

Baca juga: Medvedev juara US Open, kandaskan mimpi rekor Grand Slam Djokovic

Sementara itu, Djokovic mengatakan bahwa meski kalah ia merasa final US Open tahun ini terasa istimewa karena kehadiran penggemar di stadion. Mereka meneriakkan nama “Nole, Nole, Nole” sejak Djokovic menginjakkan kakiknya di lapangan.

“Saya merasakan sesuatu yang tidak pernah saya rasakan selama berada di sini, di New York. Kerumuman ini membuat saya (merasa) sangat istimewa,” kata Djokovic.

“Emosi, energinya sangat kuat seperti memenangi 21 gelar Grand Slam. Itulah yang saya rasakan sejujurnya.”

Baca juga: Djokovic mengaku "lega" gagal sapu bersih Grand Slam tahun ini
Baca juga: Medvedev ajak istri cicipi kuliner Mallorca di waktu senggang turnamen