Cinangka, Serang (ANTARA News) - Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, mengeluarkan letusan keras 107 kali dan kegempaan cukup kencang sehingga kaca rumah warga di sekitar Desa Pasuran Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, bergetar.

"Kemarin dan sampai sekarang, kadang kaca rumah saya sering bergetar, akibat letusan dan gempa yang terjadi di GAK," kata Marwiyah, warga Desa Pasauran, Selasa.

Dia menjelaskan, kaca rumahnya bergetar akibat letusan dan gempa GAK sering terjadi, sejak gunung tersebut berstatus "waspada" atau level II.

"Seingat saya, sejak akhir bulan Oktober lalu, kaca rumah saya sering bergetar," katanya.

Namun getaran yang disebabkan oleh aktivitas gempa GAK tidak sampai membuat rumahnya rusak.

Siti Humemah, warga Desa Pasauran lainnya, mengaku sedikit khawatir dengan letusan dan aktivitas kegempaan gunung berapi itu.

"Kadang saya sering melamun dan menanggis sendiri, karena saya di sini tinggal sebatang kara," katanya.

Data dari Pos Pemantau GAK menyebutkan, selama Senin (20/12) total kegempaan yang terjadi di gunung itu sebanyak 673 kali, meliputi vulkanik dalam (VA) 32 kali, vulkanik dangkal (VB) 163 kali, letusan107 kali, tremor letusan 123 kali, tremor harmonik tiga kali, dan hembusan 245 kali.

Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang Anton S Pambudi, menjelaskan statusnya GAK sampai sekarang masih pada level II atau "waspada".

"Jumlah kegempaan yang terjadi selama kemarin 673 kali dan letusan 107 kali," katanya.

Ia juga menjelaskan, Senin (20/12), GAK mengeluarkan asap berwarna kelabu setinggi 700 meter, mengarah ke utara dan selatan.(*)

ANT/S031/ar09