Aplikasi layanan telekonsultasi itu kini hadir untuk bisa mengikuti potensi pasar industri kecantikan lokal yang dalam beberapa tahun terakhir berkembang.
“Kami juga melihat bahwa banyak sekali salon, barbershop, dimana mereka juga mengalami masalah yang sama dengan klinik-klinik kecantikan," Founder dan CEO CantikID Yunus Sapang dalam keterangannya, Minggu.
"Sehingga kami membuat integrasi mulai dari konsultasi, produk, dan booking. Sehingga nanti pada saat customer masuk ke platform kami, costumer bisa melihat, bisa memilih, layanan apa yang akan dipakai. Jadi platform ini kami buat tentu untuk menyelesaikan semua maslaah-masalah yang ada. Baik dari masalah customer ataupun masalah pelaku-pelaku industri kecantikan saat ini,” ujar Yunus.
Baca juga: Mengisi waktu di rumah dengan belajar ilmu kecantikan dan merawat diri
Baca juga: LG perkenalkan perangkat pembersih ultrasonik baru
Selain mengakomodir para pelaku usaha di industri kecantikan, CantikID utamanya hadir untuk seluruh masyarakat khususnya wanita yang ingin mendapatkan informasi hingga penanganan yang tepat terkait masalah kecantikan.
Dalam survei yang dilakukan oleh CantikID selama pandemi COVID-19, banyak masyarakat khususnya perempuan yang memilih membeli produk kecantikan hanya berdasarkan rekomendasi teman atau iklan dan bukannya disesuaikan dengan kebutuhan kulitnya.
Hal itu tentu disayangkan karena banyaknya masyarakat yang melakukan itu mencapai 85 persen responden dan mereka justru mengalami gangguan kulit akibat tak menyesuaikan produk dengan kebutuhan kulitnya.
"Dari 85 persen ini ternyata banyak masalah yang ditimbukan, salah satunya mungkin adalah timbulnya masalah kesehatan, misalnya jerawat dan kulit yang kusam. Sehingga CantikID hadir menjadi solusi ataupun menjadi jalan bagi customer-customer yang telah kami survei, terutama dari kota tier ke 2 dan 3,” ujar Yunus.
CantikID memiliki konsep yang cukup unik, karena selain ada telekonsultasi di dalam aplikasinya, pengguna juga bisa menggunakan layanan untuk melakukan pemesanan atau janji temu baik dengan dokter kecantikan yang terafilisasi hingga dengan pakar Make Up.
Layanan "beauty booking" di CantikID kini tersedia mulai dari jam 07.00- 20.00 WIB. Namun tak menutup kemungkinan, ke depannya CantikID bersama dengan partnernya akan mencoba menyediakan fitur "beauty booking" dan konsultasi selama 24 jam.
Layanan "booking" klinik, salon maupun barbershop, dan homecare CantikID ini akan hadir di Jabodetabek, Surabaya, Makassar, Bali, Yogyakarta, Balikpapan, dan kota-kota lainnya.
Selain telekonsultasi dan "beauty booking", pembeli nantinya juga bisa langsung memesan produk kecantikan baik yang diresepkan lewat konsultasi maupun membeli produk kecantikan secara bebas lewat CantikID.
Apresiasi atas hadirnya layanan kecantikan berbasis teknologi itu turut datang dari dokter Catherine Soebroto pemilik dari "dr. Belle Aesthetic Clinic".
Ia menyebutkan kini pihaknya terbantu untuk bisa lebih mudah terhubung dengan klien- kliennya bahkan tanpa perlu terbatas ruang dan waktu.
"Jadi CantikID ini hadir sebagai jembatan antara dokter dan pasien. Buat dokter ini juga sangat-sangat menolong ya, buat pasien juga sangat menolong. Jadi luar biasa sekali sih CantikID ini,” ujar dr. Catherine.
Putri Indonesia Lingkungan 2020 yaitu Putu Ayu Saraswati pun ikut mengapresiasi kehadiran CantikID di Indonesia, dengan demikian wanita- wanita yang memiliki kesibukan tinggi bisa terbantu dengan layanan telekonsultasi itu.
Selain fleksibel untuk melakukan konsultasi, tak dibutuhkan waktu menunggu yang lama. Pengguna aplikasi itu pun tak lagi perlu mengantre dan mendapatkan waktu konsultasi yang lebih banyak dan memuaskan hingga seluruh keluhan terjawab solusinya.
“Dan dengan satu gerakan tangan mereka bisa mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Bagi saya CantikID sangat-sangat membantu banget. Apalagi aku bisa melakukan jasa konsultasi secara online untuk menemukan produk-produk atau treatment yang paling pas dengan kebutuhan aku sendiri,” ujar Ayu.
Baca juga: Aplikasi AirAsia rambah lini kecantikan
Baca juga: Social Bella catat peningkatan transaksi saat masa pandemi
Baca juga: Cara Watsons Indonesia rayakan hari jadi ke-15