Denpasar (ANTARA News) - Perum Bulog Divisi Regional Bali sudah merealisasikan beras untuk masyarakat miskin (Raskin) sebanyak 22.861 ton selama 2010 hingga 2 Desember atau mencapai 99,72 persen dari sasaran semula.

Pemberian beras murah untuk kebutuhan rakyat miskin di daerah ini, sudah diterima dalam jumlah dan tepat waktu sesuai direncakan pemerintah, kata Ketua Satgas Kerja Raskin Bulog Bali, Drs Wayan Suyasa di Denpasar Selasa.

Bali sebagai salah satu daerah kunjungan wisatawan mancanegara terkenal di dunia internasional, memiliki sebanyak 134.384 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) sebagai penerima raskin selama 2010.

Pemerintah tetap akan melanjutkan program pemberian Raskin kepada masyarakat yang kurang mampu dibidang ekonomi tentu tetap dengan harga murah untuk tahun 2011, namun berapa jumlahnya belum diketahui secara pasti.

"Kami belum menerima berapa jumlah masyarakat miskin dari data yang terkini di Bali, yang berhak menerima Raskin periode tahun 2011. Berapa pun jumlahnya yang disodorkan pemerintah setempat akan dipenuhinya," kata Suyasa.

Ia mengatakan, berkat perkembangan pertumbuhan ekonomi yang kondusif, maka jumlah masyarakat miskin kemungkinan besar berkurang, tetapi berapa jumlahnya yang berhak menerima Raskin 2011, datanya hingga kini belum diterima.

Suyasa mengatakan, Perum Bulog Divisi Regional Bali siap akan merealisasikan beras kepada masyarakat miskin, dan semuanya itu tentu berdasarkan data permintaan dari Pemerintah kabupaten/kota di Bali.

Pemberian beras murah yang harganya hingga kini masih Rp1.600 per kg kepada masyarakat Bali cukup bagus, karena pembayarannya juga lancar-lancar saja, sebab sekali saja tidak membayar beras bulan berikutnya ditunda.

Ini merupakan ketentuan yang sudah disepakati bersama, kata Suyasa sehingga masyarakat dengan lancar membayar kepada aparat desa dan seterusnya disetorkan kepada Bulog sehingga beras bulan berikutnya bisa dicairkan.

Mekanisme ini dilaksanakan oleh aparat desa dan masyarakat penerima Raskin dengan disiplin menyebabkan realaisasi beras murah di Bali bisa terealaisasi dengan jumlah dan waktu yang tepat, demikian Suyasa. (ANT/K004)