Washington (ANTARA News/AFP) - Amerika Serikat meminta China untuk tidak melakukan kontrol atas logam mineral langka yang menguntungkan sebagai "senjata," menyimpulkan bahwa Beijing akan menahan ekspor ke Jepang karena alasan politik.

China memproduksi lebih dari 95 persen produk mineral langka, yang penting untuk barang-barang manufaktur abad ke-21 mulai dari iPod, mobil rendah emisi hingga turbin angin.

"Semua kita minta bahwa mereka tidak menggunakan produk mineral langka sebagai senjata perdagangan," Duta Besar AS untuk China Jon Huntsman mengatakan kepada "The Charlie Rose Show" di televisi publik AS dalam sebuah wawancara akhir pekan.

Industri Jepang mengatakan, China sementara mengurangi ekspor awal tahun ini selama sengketa teritorial antara dua negara ekonomi terbesar Asia itu meningkat.

China membantah bahwa pemerintah memberlakukan larangan.

"Saya kira dalam contoh Jepang dapat dikatakan bahwa sebenarnya itu digunakan sebagai senjata perdagangan," kata Huntsman.

"Dan tentu saja ada perasaan yang cukup dalam dan mereka kembali ke beberapa tahun," katanya tentang hubungan antara kedua negara itu.

Tapi Huntsman mengatakan bahwa pada pasokan mineral langka ke Amerika Serikat, "Saya tidak berpikir bukti yang jelas."

Ia mengakui bahwa China memiliki rentang waktu yang lebih besar untuk menghentikan pengiriman mineral langka daripada ekspor lainnya berdasarkan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dansebelumnya Perjanjian Umum mengenai Tarif dan Perdagangan.

"Saya pikir itu sedang melihat," katanya tentang kemungkinan pelanggaran WTO. "Tapi itu kurang jelas daripada kemungkinan beberapa kasus lain bahwa kasus mereka melanggar WTO."

Menteri Perdagangan China Chen Deming, dalam kunjungan ke Washington pekan lalu, membantah motivasi politik atas pengiriman mineral langka. Dia mengatakan Beijing membatasi pertambangan karena masalah lingkungan dan bahwa perusahaan China juga terpengaruh.

Sebuah laporan Departemen Energi baru-baru ini mendesak Amerika Serikat untuk meningkatkan upaya untuk menghasilkan produk mineral langka di dalam negeri. (A026/K004)