Negara bagian terpadat ketiga di Australia hindari penguncian COVID
12 September 2021 10:29 WIB
Seorang pejalan kaki yang mengenakan masker pelindung berjalan dengan seekor anjing melewati pusat kota selama penguncian untuk mengekang penyebaran wabah COVID-19 di Sydney, Australia, Kamis (9/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott/rwa.
Canberra (ANTARA) - Queensland, negara bagian terpadat ketiga di Australia, mengatakan bahwa pihaknya tidak perlu memerintahkan penguncian setelah mendeteksi nol infeksi COVID-19 dalam 24 jam terakhir.
Negara bagian Queensland pada Sabtu mencatat lima kasus COVID-19.
Pemimpin negara bagian Annastacia Palaszczuk memperingatkan bahwa penguncian mungkin diperlukan untuk menghentikan penyebaran virus.
Namun, negara bagian itu mengatakan pengujian belum mendeteksi kasus lebih lanjut, menghindari perlunya tindakan seperti itu.
"Kami belum keluar dari masalah, tetapi ini adalah hasil terbaik yang bisa kami harapkan pada titik wabah ini," kata Wakil Pemimpin negara bagian Queensland Steven Miles kepada wartawan di Brisbane.
Hasilnya adalah dorongan untuk ekonomi Australia senilai A$2 triliun atau sekitar Rp20 ribu triliun, yang berisiko tergelincir ke dalam resesi kedua dalam beberapa tahun sebagai akibat dari penguncian dua negara bagian terpadat di negara itu, Victoria dan New South Wales.
Victoria pada Minggu mencatat 392 infeksi COVID-19 dalam 24 jam terakhir, turun sedikit dari 450 kasus yang tercatat di negara bagian itu sehari sebelumnya.
Sumber : Reuters
Baca juga: Queensland peringatkan potensi "lockdown" akibat infeksi baru COVID-19
Baca juga: Queensland perketat pembatasan di tengah wabah COVID di Australia
Baca juga: Negara bagian Australia cabut pembatasan perbatasan
Negara bagian Queensland pada Sabtu mencatat lima kasus COVID-19.
Pemimpin negara bagian Annastacia Palaszczuk memperingatkan bahwa penguncian mungkin diperlukan untuk menghentikan penyebaran virus.
Namun, negara bagian itu mengatakan pengujian belum mendeteksi kasus lebih lanjut, menghindari perlunya tindakan seperti itu.
"Kami belum keluar dari masalah, tetapi ini adalah hasil terbaik yang bisa kami harapkan pada titik wabah ini," kata Wakil Pemimpin negara bagian Queensland Steven Miles kepada wartawan di Brisbane.
Hasilnya adalah dorongan untuk ekonomi Australia senilai A$2 triliun atau sekitar Rp20 ribu triliun, yang berisiko tergelincir ke dalam resesi kedua dalam beberapa tahun sebagai akibat dari penguncian dua negara bagian terpadat di negara itu, Victoria dan New South Wales.
Victoria pada Minggu mencatat 392 infeksi COVID-19 dalam 24 jam terakhir, turun sedikit dari 450 kasus yang tercatat di negara bagian itu sehari sebelumnya.
Sumber : Reuters
Baca juga: Queensland peringatkan potensi "lockdown" akibat infeksi baru COVID-19
Baca juga: Queensland perketat pembatasan di tengah wabah COVID di Australia
Baca juga: Negara bagian Australia cabut pembatasan perbatasan
Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
Tags: