Tiket KA Akhir Tahun Tak Semahal Lebaran
20 Desember 2010 23:19 WIB
Foto Arsip. Seorang calon penumpang menunjukkan tiket KA Parahyangan keberangkatan terakhir di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin (26/4). (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Bandung (ANTARA News) - Penyesuaian tarif tikat kereta api (KA) pada musim akutan akhir tahun, Natal dan Tahun Baru 2011 untuk kereta komersial tidak semahal kenaikan tarif musim Lebaran.
"Tidak ada tarif khusus angkutan akhir tahun, penyesuaian masih di bawah tarif batas atas. Persisnya sama dengan tiket pada akhir pekan," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Bambang Setya Prayitno di Bandung, Senin.
Menurut Bambang, PTKA mulai melakukan operasi layanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2010 mulai 21 Desember 2010 hingga 5 Januari 2011.
Ia mengakui, selama angkutan akhir tahun itu ada penyesuaian tarif, namun tidak terlalu signifikan.
"Penyesuaian tiket kelas komersial khususnya eksekutif termahal seperti KA Argo Wilis dan Turangga Bandung - Surabaya hanya Rp290 ribu, jauh dari penyesuaian harga tiket angkutan Lebaran yang mencapai Rp400 ribu," kata Bambang.
Ia menyebutkan, tidak signifikannya penyesuaian tarif angkutan akhir tahun, dikarenakan jumlah dan kenaikan penumpang KA tidak sesignifikan angkutan lebaran.
"Penetapan tarif kereta komersial untuk eksekutif dan bisnis disesuaikan dengan mekanisme pasar dengan plafon tarif batas atas. Penumpang akhir tahun diperkirakan meningkat namun tidak sesignifikan angkutan Lebaran," katanya.
Sementara itu, okupansi penumpang KA dari Stasiun Bandung meningkat signifikan mulai 22 Desember 2010. Bahkan untuk pemberangkatan 23-24 Desember rata-rata okupansi sudah mencapai di atas 95 persen.
"Bahkan untuk beberapa pemberangkatan Lodaya Malam untuk 23-24 Desember sudah 100 persen, demikian juga Argo Wilis jurusan Bandung - Surabaya," kata Bambang.
Hal sama juga dengan KA Malabar Bandung - Malang, untuk kelas eksekutifnya sudah terpesan 100 persen. KA itu juga menyiapkan kelas bisnis dan ekonomi plus.
"Kami menyediakan kereta tambahan satu hingga dua kereta untuk setiap rangkaian. Penambahan disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah penumpang," kata Bambang.
Hal sama juga untuk pemberangkatan KA ekonomi dari Bandung juga diprediksi akan mengalami peningkatan. Tiket KA ekonomi tidak ada penyesuaian tiket dan tetap dijual dengan harga normal.
Tiga KA ekonomi berangkat dari Bandung yakni KA Pasundan Bandung - Surabaya, Kahuripan Bandung - Madiun dan Kutojaya Selatan Bandung - Kutoarjo.
Sementara itu selama layanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2011, PTKA memberlakukan pelayanan khusus di stasiun. Selain itu juga mengoptimalkan pengawasan jalur terutama di kawasan rawan longsor, amblasan dan juga di sejumlah jembatan KA.
"Cuaca ekstrem merupakan hal yang kami antisipasi, salah satunya dengan meningkatkan pengawasan jalur termasuk menempatkan posko pengawasan di sejumlah titik," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung itu menambahkan.(*)
(U.S033/S006/R009)
"Tidak ada tarif khusus angkutan akhir tahun, penyesuaian masih di bawah tarif batas atas. Persisnya sama dengan tiket pada akhir pekan," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Bambang Setya Prayitno di Bandung, Senin.
Menurut Bambang, PTKA mulai melakukan operasi layanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2010 mulai 21 Desember 2010 hingga 5 Januari 2011.
Ia mengakui, selama angkutan akhir tahun itu ada penyesuaian tarif, namun tidak terlalu signifikan.
"Penyesuaian tiket kelas komersial khususnya eksekutif termahal seperti KA Argo Wilis dan Turangga Bandung - Surabaya hanya Rp290 ribu, jauh dari penyesuaian harga tiket angkutan Lebaran yang mencapai Rp400 ribu," kata Bambang.
Ia menyebutkan, tidak signifikannya penyesuaian tarif angkutan akhir tahun, dikarenakan jumlah dan kenaikan penumpang KA tidak sesignifikan angkutan lebaran.
"Penetapan tarif kereta komersial untuk eksekutif dan bisnis disesuaikan dengan mekanisme pasar dengan plafon tarif batas atas. Penumpang akhir tahun diperkirakan meningkat namun tidak sesignifikan angkutan Lebaran," katanya.
Sementara itu, okupansi penumpang KA dari Stasiun Bandung meningkat signifikan mulai 22 Desember 2010. Bahkan untuk pemberangkatan 23-24 Desember rata-rata okupansi sudah mencapai di atas 95 persen.
"Bahkan untuk beberapa pemberangkatan Lodaya Malam untuk 23-24 Desember sudah 100 persen, demikian juga Argo Wilis jurusan Bandung - Surabaya," kata Bambang.
Hal sama juga dengan KA Malabar Bandung - Malang, untuk kelas eksekutifnya sudah terpesan 100 persen. KA itu juga menyiapkan kelas bisnis dan ekonomi plus.
"Kami menyediakan kereta tambahan satu hingga dua kereta untuk setiap rangkaian. Penambahan disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah penumpang," kata Bambang.
Hal sama juga untuk pemberangkatan KA ekonomi dari Bandung juga diprediksi akan mengalami peningkatan. Tiket KA ekonomi tidak ada penyesuaian tiket dan tetap dijual dengan harga normal.
Tiga KA ekonomi berangkat dari Bandung yakni KA Pasundan Bandung - Surabaya, Kahuripan Bandung - Madiun dan Kutojaya Selatan Bandung - Kutoarjo.
Sementara itu selama layanan angkutan Natal dan Tahun Baru 2011, PTKA memberlakukan pelayanan khusus di stasiun. Selain itu juga mengoptimalkan pengawasan jalur terutama di kawasan rawan longsor, amblasan dan juga di sejumlah jembatan KA.
"Cuaca ekstrem merupakan hal yang kami antisipasi, salah satunya dengan meningkatkan pengawasan jalur termasuk menempatkan posko pengawasan di sejumlah titik," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung itu menambahkan.(*)
(U.S033/S006/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
Tags: