Menkop Teten lepas ekspor briket UKM ke Hongkong dan Irak
11 September 2021 21:44 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melepas ekspor CV Mandiri Persada, di Neglasari Jamanis, Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (11/9/2021). ANTARA/HO-KemenkopUKM/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Teten Masduki melepas ekspor produk briket arang balok dari UKM asal Tasikmalaya binaan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM), CV Mandiri Persada, ke Hongkong dan Irak.
Sebanyak 18 ton dikirimkan ke Hongkong yang bernilai Rp305 juta, dengan asumsi nilai tukar Rp14.200/dolar AS, dan ke Irak sebanyak 26 ton dengan nilai Rp316 juta.
“Sosok usaha kecil seperti CV Mandiri Persada ini yang harus terus kita kembangkan dan besarkan agar naik kelas," ujar Menkop dan UKM Teten Masduki melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu.
Briket tersebut juga telah diekspor ke belasan negara lainnya seperti Lebanon, Maroko, Qatar, Arab Saudi, Brazil, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, dan Turki.
Menkop Teten mengatakan kebutuhan briket di dunia terus meningkat seiring dengan kampanye isu lingkungan anti batu bara.
Baca juga: Kualitasnya mendunia, ekspor briket batok kelapa melonjak 50 persen
“Bahkan, ke depan, tren minyak kelapa bakal semakin menggeser minyak sawit," katanya.
Ia mengatakan pihaknya sedang mengembangkan aneka produk berbasis kelapa seperti santan dan tepung sebagai langkah mengembangkan sektor hulu.
Dia mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya mampu menjawab kebutuhan bahan baku usaha briket dengan cara menambah kebun kelapa dan merestorasi kebun bambu.
“Pasar ada, tapi belum optimal. Artinya, supply chain belum terhubung dengan baik," ucap Menkop UKM Teten Masduki.
Adapun Direktur CV Mandiri Persada Dewi Sinta mengungkapkan CV tersebut merupakan anggota dari Koperasi Makmur Mandiri (KMM) yang juga mitra LPDB-KUMKM.
Sejak dibina KMM dan LPDB-KUMKM, kata dia, ekspor briket meningkat dari 6 kontainer menjadi 19 kontainer per bulan.
Baca juga: Teten Masduki lepas ekspor briket Makassar ke Jordania
Sebanyak 18 ton dikirimkan ke Hongkong yang bernilai Rp305 juta, dengan asumsi nilai tukar Rp14.200/dolar AS, dan ke Irak sebanyak 26 ton dengan nilai Rp316 juta.
“Sosok usaha kecil seperti CV Mandiri Persada ini yang harus terus kita kembangkan dan besarkan agar naik kelas," ujar Menkop dan UKM Teten Masduki melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu.
Briket tersebut juga telah diekspor ke belasan negara lainnya seperti Lebanon, Maroko, Qatar, Arab Saudi, Brazil, Amerika Serikat, Jerman, Spanyol, dan Turki.
Menkop Teten mengatakan kebutuhan briket di dunia terus meningkat seiring dengan kampanye isu lingkungan anti batu bara.
Baca juga: Kualitasnya mendunia, ekspor briket batok kelapa melonjak 50 persen
“Bahkan, ke depan, tren minyak kelapa bakal semakin menggeser minyak sawit," katanya.
Ia mengatakan pihaknya sedang mengembangkan aneka produk berbasis kelapa seperti santan dan tepung sebagai langkah mengembangkan sektor hulu.
Dia mengharapkan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya mampu menjawab kebutuhan bahan baku usaha briket dengan cara menambah kebun kelapa dan merestorasi kebun bambu.
“Pasar ada, tapi belum optimal. Artinya, supply chain belum terhubung dengan baik," ucap Menkop UKM Teten Masduki.
Adapun Direktur CV Mandiri Persada Dewi Sinta mengungkapkan CV tersebut merupakan anggota dari Koperasi Makmur Mandiri (KMM) yang juga mitra LPDB-KUMKM.
Sejak dibina KMM dan LPDB-KUMKM, kata dia, ekspor briket meningkat dari 6 kontainer menjadi 19 kontainer per bulan.
Baca juga: Teten Masduki lepas ekspor briket Makassar ke Jordania
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: