Labuan Bajo (ANTARA) - Kepolisian Sektor (Polsek) Borong masih kesulitan menemukan seorang korban yang terseret banjir di Sungai Pinarangkat, Manggarai Timur bernama Maksimus Jehomo (53) karena gelombang yang tinggi.

"Pencarian kami hentikan pukul 11.00 Wita tadi karena gelombang tinggi dan cuaca yang tidak mendukung," kata Kepala Polsek Borong AKP Yohny Makandolu ketika dihubungi dari Labuan Bajo, Sabtu.

Hal itu dia sampaikan berkaitan dengan perkembangan pencarian korban hilang akibat terseret banjir di Sungai Pinarangkat, Desa Lidi, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

Dia menyebut, pencarian hari keempat dilakukan bersama dua personil dan dua wartawan. Mereka menggunakan speed boat milik Polres Manggarai Timur. Lokasi pencarian berada di sekitar perairan Nanga Lanang, Desa Bea Ngecung, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Manggarai Timur.

Yohny berujar, pencarian akan kembali dilanjutkan menyesuaikan dengan kondisi cuaca dan gelombang di lokasi.

Baca juga: BPBD Manggarai Timur masih cari korban banjir
Baca juga: SAR temukan korban banjir bandang Manggarai Timur


Kepala Pelaksana BPBD Manggarai Timur Petrus Subin mengatakan tim SAR gabungan telah mengerahkan empat buah speed boat yakni milik SAR Manggarai Barat, BPBD Manggarai Timur, dan dua perahu motor nelayan untuk melakukan pencarian. Keempat armada tersebut pun melakukan pencarian ke arah barat dan laut. Namun, korban belum berhasil ditemukan.

Dia mengatakan, korban warga Desa Lidi, Kecamatan Ranamese, Kabupaten Manggarai Timur itu hanyut terbawa banjir pada Rabu malam sekitar pukul 18.30 Wita.

Menurut informasi yang dia peroleh, korban bersama dua warga lain hendak menyeberangi muara, tapi korban tergelincir. Korban pun terseret banjir sungai sejauh 300 meter ke arah laut.

Baca juga: Basarnas : Dua nelayan asal Manggarai Timur hilang
Baca juga: Banjir-longsor di Manggarai Barat-NTT merusak empat rumah