Jakarta (ANTARA News) - Setelah mengalahkan Filipina pada leg kedua semifinal Piala AFF Minggu malam tadi (19/12) dan memastikan diri lolos ke final, pelatih Alfred Riedl tidak sungkan-sungkan memuji para pemainnya yang dinilainya sangat cerdas.
Indonesia yang nanti menghadapi Malaysia di final, mengalahkan Filipina dalam dua laga semifinal yang semuanya berlangsung di Gelora Bung Karno dengan skor 1-0.
Cristian 'El Loco' Gonzales mencetak dua gol Indonesia dalam dua laga itu.
"Saya harus berterimakasih kepada para pemain untuk penampilan apik mereka," kata Riedl seperti dikutip fifa.com.
"Ketika Anda berhadapan dengan lawan yang lebih tangguh, yang berbadan lebih besar dan lebih tinggi dari Anda, sangat susah untuk melakukan sesuatu tanpa membuat pelanggaran. Jadi Anda harus bermain dengan sangat cerdas dan mereka melakukannya malam ini," puji pelatih asal Austria itu.
Dalam laga itu Filipina memang dibuat frustrasi sepanjang pertandingan dengan kecepatan dan tekanan-tekanan pemain-pemain Indonesia yang memang berbadan lebih mungil, misalnya Oktovianus Maniani dan Firman Utina di lini tengah.
Akan tetapi menurut Riedl, Filipina sebenarnya berbalik menekan Indonesia di babak kedua dan tim Merah Putih sempat keteteran menahan gempuran.
"Ini laga yang tidak bagus bagi yang mentalnya tidak kuar. Lawan kami membuat laga ini sukar dimenangkan. Mereka memanfaatkan lemparan ke dalam dan tendangan pojok, semua itu sangat berbahaya bagi kami," tutur Riedl.
"Di babak kedua kita bisa melihat pemain kami mulai gugup. Filipina bisa mengiring bola ke kotak pinalti dan menciptakan ancaman bagi kami," papar pelatih berusia 61 tahun itu.
"Akan tetapi, pada akhirnya itu adalah hasil yang saya pikir pantas kami raih dan kami lolos ke final," pungkas pelatih yang sebelumnya menukangi Laos dan Vietnam itu. (*)
Ber/AR09
Pemain Indonesia Cerdas-cerdas
20 Desember 2010 14:56 WIB
Pesepakbola timnas Indonesia Christian Gonzales (kanan) bersama Firman Utina (kiri) merayakan gol. (ANTARA/Prasetyo Utomo)
Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Tags: