KM Tiga Putri hilang di perairan Sulteng terdampar di Sulawesi Utara
11 September 2021 11:50 WIB
Tim SAR gabungan memutuskan menghentikan operasi setelah KN SAR Bhisma 239 sandar di Pelabuhan Luwuk Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah setelah dilaporkan KM Tiga Putri telah ditemukan di perairan Belang, Provinsi Sulawesi Utara dan seluruh awak kapal dinyatakan selamat, Sabtu (11/9/2021). ANTARA/HO/Basarnas Palu
Palu (ANTARA) - KM Tiga Putri GT 67 tujuan Pelabuhan Luwuk yang hilang di perairan Provinsi Sulawesi Tengah lima hari lalu, ditemukan terdampar di perairan Belang Provinsi Sulawesi Utara pada Jumat malam (10/9), demikian laporan Basarnas Palu.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu Andi Sultan di Palu Sabtu mengatakan, kapal yang mengalami kecelakaan pelayaran itu ditemukan KM Ardila pada Koordinat 0°26'48.21"U 125°16'10.30"T yang sedang melintas di perairan Belang berjarak kurang lebih 125 NM dari Pelabuhan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
"Informasi ini kami terima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Taliabu, Provinsi Maluku Utara bahwa KM Tiga Putri ini berangkat dari Pelabuhan Taliabu, Maluku Utara sejak 4 September lalu," ujar Andi.
Dilaporkan, setelah ditemukan selanjutnya kapal tersebut di evakuasi dengan cara ditarik oleh KM Ardila ke Pelabuhan Belang dan seluruh awak kapal dinyatakan selamat dan otoritas setempat langsung melakukan pendataan terhadap awak kapal dan penumpang.
Baca juga: Basarnas kerahkan kapal SAR cari kapal mati mesin di perairan Sulteng
Baca juga: Kapal-heli kolaborasi cari korban speedboat tenggelam di Banggai Laut
Dari pendataan itu, KM Tiga Putri GT 67 mengangkut 50 ton barang campuran dan termasuk 23 orang di dalamnya terdiri dari delapan orang Crew dan 15 orang lainnya adalah penumpang.
"KN SAR Bhisma 239 yang sedang melakukan pencarian hingga ke perairan Sulawesi Utara memutar haluan kembali ke pangkalan dan tiba di Pelabuhan Luwuk pada Sabtu dini hari," ucap Andi.
Ia menjelaskan, sebelum kapal tersebut di temukan KM Ardila, tim SAR intensi berkoordinasi dengan salah satu keluarga korban ada pesan singkat masuk bahwa mereka dalam keadaan baik di tengah lautan, namun posisi persisnya tidak diketahui.
Tim SAR gabungan, terdiri dari 12 personel Basarnas sudah termasuk Crew KN SAR Bhisma, kemudian Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Luwuk masing-masing satu personel serta tiga personel Pol Airud Polda Sulteng.
Tim SAR gabungan membawa peralatan medis, peralatan komunikasi, peralatan evakuasi, Alat Pelindung Diri (APD) COVID-19 serta perlengkapan SAR pendukung lainnya.
"Dengan ditemukannya KM Tiga Putri GT 67, maka operasi SAR ditutup dan seluruh unsur yang membantu dikembalikan ke kesatuan masing-masing," demikian Andi.
Baca juga: Operasi SAR korban speedboat tenggelam di Banggai Laut nihil
Baca juga: Operasi SAR pencarian KM Lintas Timur yang tenggelam diperpanjang
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan/Basarnas Palu Andi Sultan di Palu Sabtu mengatakan, kapal yang mengalami kecelakaan pelayaran itu ditemukan KM Ardila pada Koordinat 0°26'48.21"U 125°16'10.30"T yang sedang melintas di perairan Belang berjarak kurang lebih 125 NM dari Pelabuhan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
"Informasi ini kami terima dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Taliabu, Provinsi Maluku Utara bahwa KM Tiga Putri ini berangkat dari Pelabuhan Taliabu, Maluku Utara sejak 4 September lalu," ujar Andi.
Dilaporkan, setelah ditemukan selanjutnya kapal tersebut di evakuasi dengan cara ditarik oleh KM Ardila ke Pelabuhan Belang dan seluruh awak kapal dinyatakan selamat dan otoritas setempat langsung melakukan pendataan terhadap awak kapal dan penumpang.
Baca juga: Basarnas kerahkan kapal SAR cari kapal mati mesin di perairan Sulteng
Baca juga: Kapal-heli kolaborasi cari korban speedboat tenggelam di Banggai Laut
Dari pendataan itu, KM Tiga Putri GT 67 mengangkut 50 ton barang campuran dan termasuk 23 orang di dalamnya terdiri dari delapan orang Crew dan 15 orang lainnya adalah penumpang.
"KN SAR Bhisma 239 yang sedang melakukan pencarian hingga ke perairan Sulawesi Utara memutar haluan kembali ke pangkalan dan tiba di Pelabuhan Luwuk pada Sabtu dini hari," ucap Andi.
Ia menjelaskan, sebelum kapal tersebut di temukan KM Ardila, tim SAR intensi berkoordinasi dengan salah satu keluarga korban ada pesan singkat masuk bahwa mereka dalam keadaan baik di tengah lautan, namun posisi persisnya tidak diketahui.
Tim SAR gabungan, terdiri dari 12 personel Basarnas sudah termasuk Crew KN SAR Bhisma, kemudian Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Luwuk masing-masing satu personel serta tiga personel Pol Airud Polda Sulteng.
Tim SAR gabungan membawa peralatan medis, peralatan komunikasi, peralatan evakuasi, Alat Pelindung Diri (APD) COVID-19 serta perlengkapan SAR pendukung lainnya.
"Dengan ditemukannya KM Tiga Putri GT 67, maka operasi SAR ditutup dan seluruh unsur yang membantu dikembalikan ke kesatuan masing-masing," demikian Andi.
Baca juga: Operasi SAR korban speedboat tenggelam di Banggai Laut nihil
Baca juga: Operasi SAR pencarian KM Lintas Timur yang tenggelam diperpanjang
Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: