Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) bisa mewujudkan penghasilan warga di Kota Pahlawan minimal setara upah minimum kota (UMK) atau sekitar Rp4 juta.

"APBD ini harus bisa mewujudkan kesejahteraan keluarga. Ada warga yang tidak bekerja atau warga yang pendapatannya kurang dari Rp4 juta, ini yang harus diatasi," kata Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Sabtu.

Sebenarnya, lanjut dia, Pemkot Surabaya telah menyiapkan intervensi bagi warga kota yang berpenghasilan di bawah upah layak, di antaranya pelatihan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Baca juga: DIY realokasi Rp418,35 miliar untuk penanganan COVID-19

Menurut dia, para pelaku UMKM akan dibantu untuk mempromosikan hingga menjualkan produk usaha. Bagi petani atau nelayan, pemkot juga menyiapkan lahan untuk budidaya tambak hingga jenis lainnya.

Untuk itu, Wali Kota Eri memilih program studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) saat kuliah S3 di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Ia berharap dengan fokus di SDM bisa memperjuangkan generasi penerus bangsa.

"Memang kami punya pilihan yang sulit. Tapi, kalau kami melihat begini, kami harus memilih. Kami mengutamakan warga, kesejahteraan, masa depan anak-anak, masa depan pemilik kota ini di masa depan. Itu lebih penting," katanya.

Baca juga: Kemendagri minta pemda perhatikan poin krusial penyusunan APBD 2022

Selain itu, program doktoral yang fokus pada pengembangan SDM ini ternyata sejalan dengan visi-misinya dalam memimpin Kota Surabaya. Bahkan, Eri juga sempat memastikan bahwa APBD Surabaya 2022 akan fokus pada pengembangan SDM.

"Insya Allah, anggaran (APBD) 2022 akan kami fokuskan untuk pembangunan sumber daya manusia," kata Wali Kota Eri.

Ia juga sudah menyusun berbagai strategi pembangunan SDM itu. Pertama, menyiapkan sarana pendidikan bagi anak-anak Surabaya yang lebih memadai, termasuk bagi para yatim piatu di Surabaya.

Rencananya, Pemkot Surabaya akan membuat asrama yang akan memberikan fasilitas pendidikan bagi yatim piatu yang seluruh pembiayaannya ditanggung pemerintah kota.

"Pemerintah kota akan membangun sekolah, semacam asrama. Ini nanti akan ditempati anak-anak Surabaya yang yatim, piatu, atau yatim piatu," katanya.

Diketahui perkuliahan S3 di Unair program studi SDM selain Wali Kota Eri juga diikuti pula oleh beberapa tokoh, seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pastor, dokter, polisi dan berbagai tokoh lainnya.