Gelora Bung Karno Layak Digunakan Hingga 2041
20 Desember 2010 04:07 WIB
Pelatih baru timnas sepakbola Indonesia, Alfred Riedl, berpose di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Selasa (18/5). (ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta masih layak digunakan untuk aktivitas olah raga maksimal hingga 2041 mendatang meski pada 2012 mendatang genap berumur 50 tahun.
"Saat dibangun pada 1962, proyeksi bangunannya bisa bertahan hingga 2012. Tetap setelah dilakukan penelitian tahun 1991, SUGBK bisa digunakan hingga 50 tahun berikutnya," kata Deputi Sekjen PSSI Timmy Setiawan di Jakarta, Minggu.
Menurut Timmy, keputusan memperpanjang masa kegunaan SUGBK diperoleh setelah pihak pengelola dengan melibatkan konsultan serta pakar konstruksi melakukan penelitian terkait dengan kehandalan struktur bangunan.
Meski bisa bertahan hingga dengan jangka waktu yang cukup lama, kata dia, ada beberapa mekanisme yang wajib dilakukan, salah satunya adalah proses perawatan dan prosedur pemakaian dengan tepat sesuai dengan fungsi SUGBK.
"Perawatan dilakukan secara berkala. Selain melakukan penyuntikan beton tiang penyangga struktur yang dilakukan adalah memeriksa kanal drainase dan resapan air. Hal itu dilakukan agar fondasi utama SUGBK tidak bergeser," katanya menambahkan.
Pria yang juga anggota konsultan SUGBK itu menjelaskan, selain melakukan hal teknis, guna menekan hal-hal yang mengganggu stabilitas struktur kekuatan SUGBK adalah dengan mengurangi kapasitas jumlah penonton.
Sementara itu Direktur Pengembangan dan Pengelolaan Komplek GBK, M. Nigara mengatakan, guna mengetahui kondisi terakhir SUGBK pihaknya juga mendatangkan ahli konstruksi asal Rusia.
"Bulan Juli lalu ada enam ahli konstruksi Rusia yang melakukan penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kondisi SUGBK masih baik," katanya.
Menurut dia, meski telah dinyatakan baik, pihaknya saat ini mengurangi jumlah kapasitas penonton, apalagi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir aktivitas yang menggunakan SUGBK meningkat.
Kapasitas SUGBK pada awalnya, kata dia, 83 ribu penonton. Namun, dengan tingginya aktivitas serta untuk menjaga ketahanan konstruksi jumlah tersebut dikurangi menjadi antara 70-75 ribu penonton.
Nigara juga menjamin stadion tetap layak digunakan untuk penyelenggaraan pertandingan besar. (B016/K004)
"Saat dibangun pada 1962, proyeksi bangunannya bisa bertahan hingga 2012. Tetap setelah dilakukan penelitian tahun 1991, SUGBK bisa digunakan hingga 50 tahun berikutnya," kata Deputi Sekjen PSSI Timmy Setiawan di Jakarta, Minggu.
Menurut Timmy, keputusan memperpanjang masa kegunaan SUGBK diperoleh setelah pihak pengelola dengan melibatkan konsultan serta pakar konstruksi melakukan penelitian terkait dengan kehandalan struktur bangunan.
Meski bisa bertahan hingga dengan jangka waktu yang cukup lama, kata dia, ada beberapa mekanisme yang wajib dilakukan, salah satunya adalah proses perawatan dan prosedur pemakaian dengan tepat sesuai dengan fungsi SUGBK.
"Perawatan dilakukan secara berkala. Selain melakukan penyuntikan beton tiang penyangga struktur yang dilakukan adalah memeriksa kanal drainase dan resapan air. Hal itu dilakukan agar fondasi utama SUGBK tidak bergeser," katanya menambahkan.
Pria yang juga anggota konsultan SUGBK itu menjelaskan, selain melakukan hal teknis, guna menekan hal-hal yang mengganggu stabilitas struktur kekuatan SUGBK adalah dengan mengurangi kapasitas jumlah penonton.
Sementara itu Direktur Pengembangan dan Pengelolaan Komplek GBK, M. Nigara mengatakan, guna mengetahui kondisi terakhir SUGBK pihaknya juga mendatangkan ahli konstruksi asal Rusia.
"Bulan Juli lalu ada enam ahli konstruksi Rusia yang melakukan penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kondisi SUGBK masih baik," katanya.
Menurut dia, meski telah dinyatakan baik, pihaknya saat ini mengurangi jumlah kapasitas penonton, apalagi dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir aktivitas yang menggunakan SUGBK meningkat.
Kapasitas SUGBK pada awalnya, kata dia, 83 ribu penonton. Namun, dengan tingginya aktivitas serta untuk menjaga ketahanan konstruksi jumlah tersebut dikurangi menjadi antara 70-75 ribu penonton.
Nigara juga menjamin stadion tetap layak digunakan untuk penyelenggaraan pertandingan besar. (B016/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010
Tags: