Kulon Progo (ANTARA) - Pasien positif COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bertambah 55 kasus dan terjadi tren naik karena sebelumnya kasus baru di bawah 50.

"Penambahan kasus positif sebanyak 55, sehingga total menjadi 21.561 kasus. Jumlah tersebut terdiri dari 530 warga menjalani isolasi, 20.613 warga sembuh dan 418 meninggal," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Jumat.

Ia mengimbau masyarakat supaya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, agar penambahan kasus di Kulon Progo tidak kembali tinggi.

"Meski penambahan kasus harian di bawah 100 kasus, hari ini ada tren kenaikan. Kami minta masyarakat taat dan disiplin protokol kesehatan," imbaunya.

Baca juga: Satgas: Kulon Progo masuk zona risiko rendah penyebaran COVID-19

Baca juga: Menkop-UKM tinjau vaksinasi penggerak koperasi di Kulon Progo


Lebih lanjut, Baning mengatakan jumlah rukun tetangga (RT) dengan status zona hijau atau kategori penularan rendah COVID-19 di Kulon Progo terus mengalami peningkatan. Gugus tugas setempat mencatat angkanya telah mencapai 95,31 persen atau 4.268 RT dari total 4.478 RT.

Kemudian untuk zona lainnya, ada sebanyak 208 RT yang masuk zona kuning atau wilayah dengan risiko penularan rendah dan dua RT masuk zona oranye atau risiko penularan sedang. Lalu untuk RT dengan zona merah, gugus tugas memastikan tidak satupun RT di Kulon Progo yang masuk risiko penularan tinggi.

"Untuk di Kulon Progo tidak ada RT atau pedukuhan yang masuk zona merah," katanya.

Wakil Bupati Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan adanya penerapan PPKM dan percepatan vaksinasi memang berdampak pada penurunan kasus di Kulon Progo.

"Kami meminta masyarakat turut aktif berpartisipasi dalam dua upaya tersebut agar pandemi COVID-19 segera berakhir," katanya.*

Baca juga: Pemkab Kulon Progo tangguhkan penggunaan vaksin Moderna bagi ibu hamil

Baca juga: 62 penghuni Asrama Tirtorahayu di Kulon Progo terkonfirmasi COVID-19