Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan menguat ditopang optimisme pelaku pasar terhadap membaiknya perekonomian global.

Rupiah ditutup menguat 50 poin atau 0,35 persen ke posisi Rp14.203 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.253 per dolar AS.

"Kita melihat dari sisi global, kekhawatiran akan penyebaran varian Delta COVID-19 mulai mereda dan di AS juga penyebaran harian covid mulai menurun, sehingga sentimen risk on kembali mewarnai pasar global hari ini,," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Sementara itu, lanjut Rully, dari dalam negeri tingkat kepercayaan terhadap nilai tukar rupiah masih relatif tinggi.

"Hal ini seiring dengan berbagai kebijakan akomodatif yang terus dilakukan oleh Bank Indonesia, Pemerintah, maupun OJK," ujar Rully.

Terkait pandemi, jumlah kasus harian COVID-19 pada Kamis (9/9) bertambah 5.990 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,15 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 334 kasus sehingga totalnya mencapai 138.116 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 10.650 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,89 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 127.829 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 70,32 juta orang dan vaksin dosis kedua 40,36 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.263 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.203 per dolar AS hingga Rp14.275 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp14.225 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.272 per dolar AS.


Baca juga: Yuan ganjal kenaikan dolar setelah pembicaraan China-AS
Baca juga: Dolar menuju kenaikan mingguan pertama dalam 3 pekan, Fed jadi fokus
Baca juga: Wall Street tergelincir, klaim pengangguran jatuh ke terendah 18 bulan