Seoul (ANTARA News) - Pihak militer Korea Selatan mengatakan bahwa mereka akan tetap mengadakan latihan penembakan sungguhan di pulau perbatasan yang dibom oleh Korea Utara pada November 2010 dengan mengesampingkan ancaman pembalasan mereka menggunakan senjata yang lebih mematikan.

Namun, seorang juru foto AFP di Pulau Yeonpyeong pada Sabtu mengatakan, keadaan di tempat itu tenang dan sebuah laporan media menyatakan bahwa latihan satu hari itu yang direncanakan beberapa waktu antara Sabtu dan Selasa diperkirakan dapat terjadi.

"Tidak ada perubahan mengenai pendirian kami dalam mengadakan latihan penembakan sungguhan," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan kepada AFP.

"Kami tidak dapat memastikan apakah kami akan melaksanakan latihan pada Sabtu," tambah dia.

Korut mengancam pada Jumat akan "memberikan tembakan pembelaan diri yang kedua dan ketiga secara tiba-tiba" jika latihan artileri itu dilaksanakan.

"Tembakan itu akan lebih mematikan daripada yang telah dilakukan pada 23 November dari segi kekuatan dan dalam kondisi penyerangan," ujar pihak militer mereka.

Kementerian Pertahanan Seoul pada Jumat telah menandakan bahwa latihan itu akan tetap berlangsung dengan mengatakan bahwa Korsel tidak harus "menanggapi segala ancaman dan pernyataan yang tidak beralasan".

Pemboman kepada pulau Yeonpyeong pada November menewaskan dua prajurit Angkatan Laut dan dua warga sipil serta mencederai 18 warga dan merusak puluhan tempat tinggal yang dipicu akibat latihan penembakan ke arah laut oleh Angkatan Laut Korsel bermarkas di pulau itu.

Seorang sumber militer yang dikutip oleh Kantor Berita Yonhap mengatakan bahwa penembakan diperkirakan akan ditunda selama satu atau dua hari akibat cuaca yang akan memburuk pada Sabtu siang.

"Kondisi cuaca merupakan faktor yang amat penting dalam menentukan waktu latihan. Awal pekan depan sepertinya merupakan saat yang tepat untuk mengadakan latihan karena cuaca yang mendukung," ujar sumber itu.
(Uu.KR-BPY/O001/P003)