Jakarta (ANTARA) - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta masyarakat untuk senantiasa tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan meski angka kasus COVID-19 mulai mengalami penurunan.

"Kasus sepertinya sudah melandai, namun kita harus senantiasa tetap waspada, dan menerapkan protokol kesehatan," ujar Ketua Tim Mitigasi Dokter PB IDI, Adib Khumaidi dalam webinar bertema "Penatalaksanaan COVID-19 dan Sosialisasi Standar Perlindungan Dokter" dipantau via daring di Jakarta, Kamis.

Di samping itu, ia juga meminta para tenaga medis untuk terus melaksanakan tugas sesuai dengan prosedur karena Indonesia masih dihadapkan potensi penyebaran virus seiring munculnya varian-varian baru virus Corona.

Pihaknya juga akan terus melakukan upaya perbaikan-perbaikan terhadap sistem protokol kesehatan nasional.

Baca juga: Tim Mitigasi PB IDI: 730 dokter gugur akibat pandemi COVID-19

Baca juga: TNI dan IDI kolaborasi dukung percepatan vaksinasi COVID-19


"Diantaranya dengan memperbaiki sistem pelayanan kesehatan, jejaring rujukan, memperkuat fasilitas kesehatan primer dengan revitalisasi program puskesmas dengan dukungan dari klinik praktek mandiri dan dokter praktek mandiri," katanya.

Selain itu, pihaknya juga memperbaiki sistem pembiayaan dengan mengikutsertakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kesehatan di dalam upaya penanganan pandemi COVID-19.

Dalam kesempatan sama, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, saat ini kasus konfirmasi mulai menurun setelah melewati lonjakan gelombang kedua (second wave) beberapa waktu lalu.

"Second wave lalu merupakan salah satu masa transisi yang penting. Pandemi dan second wave mengajarkan kepada kita berbagai macam respon yang harus kita hadapi dan penyesuaian protokol pengobatan yang harus kita lakukan sehingga kasus ini bisa kita hadapi bila ada gelombang berikutnya," ujarnya.

Pandemi, belum ada yang mengetahui kapan kapan berakhirnya. Akan tetapi, respon IDI dan organisasi profesi untuk mengadaptasi situasi yang terjadi merupakan hal penting.

"Meski kasus di Indonesia turun, namun kasus konfirmasi harian saat ini masih terjadi di beberapa tempat," katanya.

Ia menyampaikan, saat ini Indonesia masih mencatatkan sekitar 7.000-8.000 orang yang terkonfirmasi sebagai kasus baru, setelah Indonesia melewati lonjakan gelombang kedua hingga sampai 50.000 kasus.

"Ini menunjukkan bahwa pandemi belum selesai di regional wilayah kita dan harus tetap kita antisipasi untuk tidak terjadi di masa mendatang," katanya.*

Baca juga: IDI Bandarlampung: Penyintas COVID-19 bisa divaksinasi sebelum 3 bulan

Baca juga: Masih ada penyakit infeksi selain COVID-19 yang perlu perhatian