Personel Bandara Muara Bungo jaga semangat meski tak ada penerbangan
9 September 2021 17:44 WIB
Suasana di salah satu sudut Bandara Muarobungo Kabupaten Bungo Provinsi Jambi yang tetap bersih terawat kendati sudah lebih dari setahun tak ada lagi jadwal penerbangan ke bandara tersebut. ANTARA/Syarif Abdullah/am.
Jambi (ANTARA) - Para personel layanan dan administrasi di Bandara Muara Bungo Kabupaten Bungo Provinsi Jambi tetap menjaga semangat kerja kendati lebih dari setahun tidak ada pesawat yang mendarat di bandara itu.
"Kami tetap menjaga semangat dan beraktivitas memelihara sarana dan prasarana bandara ini secara maksimal. Kita tetap menjaga semangat meski belum ada tanda-tanda ada penerbangan lagi," kata Kepala Bandara Muara Bungo Sigit Budiarto di Muara Bungo, Kamis.
Kendati tak ada penerbangan lagi, namun tak berarti personel tak beraktivitas dan tetap produktif.
Bahkan untuk merayakan Hari Perhubungan, 17 September 2021, personel pelayanan, administrasi serta pimpinan Bandara Muara Bungo menggelar pertandingan olahraga bulutangkis dan tenis meja.
Baca juga: Penerbangan ke Bandara Muara Bungo masih kosong hingga 31 Juli
Baca juga: Cuaca tak dukung, Wings Air "cancel" penerbangan Jambi-Muara Bungo
"Ya, kita gelar pertandingan olahraga untuk memperingati Hari Perhubungan 17 September mendatang. Semuanya tampil dan bertanding di cabang olahraga masing-masing," kata Sigit.
Untuk lapangan pertandingan, mereka menjadikan pelataran ruang tunggu di terminal kedatangan bandara itu menjadi lapangan bulutangkis. Sedangkan di sisi ruang lainnya ditempatkan lapangan tenis meja.
Suasana semangat pun terpancar dan energi tersalurkan melalui pertandingan olahraga antar karyawan yang berlangsung seru dengan jalannya pertandingan yang alot dan seimbang.
"Kami tetap memiliki semangat, tak ada pelayanan penerbangan tidak berarti kita tidak ada aktivitas. Kami tetap menjaga semangat," kata Sigit.
Lebih lanjut ia menyebutkan, bandara itu memiliki 60 personel baik untuk pelayanan maupun manajemen. Sebagai Satuan Kerja di bawah Kementerian Perhubungan, Sigit mengaku berusaha untuk tetap menjaga suasana dan ritme kerja yang disesuaikan dengan kondisi belum adanya layanan penerbangan ke bandara itu.
"Pemeliharaan peralatan, sarana dan prasarana rutin dilakukan. Landasan pacu dan areal di sini tetap kami jaga dan bersihkan, dan berharap nanti segera ada lagi penerbangan ke bandara ini," kata Sigit yang sudah empat tahun memimpin operasional di Bandara Muara Bungo itu.
Bandara Muara Bungo merupakan satu dari tiga bandara yang ada di Provinsi Jambi. Dua Bandara lainnya yakni Bandara Sulthan Thaha Jambi dan Bandara Depati Parbo Kerinci.
Sigit menyebutkan, sejak 24 April 2020 hingga saat ini, belum ada maskapai penerbangan yang membuka penerbangan ke bandara di barat Provinsi Jambi itu.
"Praktis tak ada penerbangan lebih dari setahun, tapi kami komitmen untuk menjaga dan merawat bandara ini, dan tetap menjaga semangat personel," kata Sigit.
Bandara Muara Bungo merupakan bandara yang masih dalam pengelolaan Satuan Kerja Kementerian Perhubungan RI yang sebelumnya memiliki penerbangan Jakarta - Muara Bungo yang diterbangi NAM Air dan Citilink, serta penerbangan reguler Wings Air rute Jambi - Muara bungo - Kerinci dan sebaliknya.
"Sekarang tak ada pesawat, bahkan Wings Air juga sudah menarik asetnya sejak 1 September 2021 lalu," katanya.
Tak adanya penerbangan langsung maupun tidak langsung ke Bandara Muara Bungo juga berpengaruh terhadap aktivitas di Bandara Depati Parbo Kerinci yang juga praktis tidak ada penerbangan lagi ke bandara itu.
"Bandara Kerinci tergantung penerbangan dari Bungo ini, selama ini ada penerbangan pesawat ATR dari Wings Air rute Jambi - Muara Bungo - Kerinci dan sebaliknya. Sekarang tidak ada lagi," kata pria lulusan Sekolah Penerbangan Curug tersebut.
Menurut dia, sempat beberapa waktu lalu ada rencana penerbangan pesawat jenis ATR atau baling-baling untuk kembali terbang ke Muara Bungo, namun peningkatan status COVID-19 menyurutkan kembali rencana itu.
"Sempat ada pembicaraan dari sebuah maskapai, untuk menerbangkan pesawat ATR ke sini, namun keburu ada PPKM dengan sejumlah persyaratan bagi penerbangan dan calon penumpangnya," kata Sigit Budiarto menambahkan.*
Baca juga: Mendikbud batal ke Merangin akibat kabut asap
"Kami tetap menjaga semangat dan beraktivitas memelihara sarana dan prasarana bandara ini secara maksimal. Kita tetap menjaga semangat meski belum ada tanda-tanda ada penerbangan lagi," kata Kepala Bandara Muara Bungo Sigit Budiarto di Muara Bungo, Kamis.
Kendati tak ada penerbangan lagi, namun tak berarti personel tak beraktivitas dan tetap produktif.
Bahkan untuk merayakan Hari Perhubungan, 17 September 2021, personel pelayanan, administrasi serta pimpinan Bandara Muara Bungo menggelar pertandingan olahraga bulutangkis dan tenis meja.
Baca juga: Penerbangan ke Bandara Muara Bungo masih kosong hingga 31 Juli
Baca juga: Cuaca tak dukung, Wings Air "cancel" penerbangan Jambi-Muara Bungo
"Ya, kita gelar pertandingan olahraga untuk memperingati Hari Perhubungan 17 September mendatang. Semuanya tampil dan bertanding di cabang olahraga masing-masing," kata Sigit.
Untuk lapangan pertandingan, mereka menjadikan pelataran ruang tunggu di terminal kedatangan bandara itu menjadi lapangan bulutangkis. Sedangkan di sisi ruang lainnya ditempatkan lapangan tenis meja.
Suasana semangat pun terpancar dan energi tersalurkan melalui pertandingan olahraga antar karyawan yang berlangsung seru dengan jalannya pertandingan yang alot dan seimbang.
"Kami tetap memiliki semangat, tak ada pelayanan penerbangan tidak berarti kita tidak ada aktivitas. Kami tetap menjaga semangat," kata Sigit.
Lebih lanjut ia menyebutkan, bandara itu memiliki 60 personel baik untuk pelayanan maupun manajemen. Sebagai Satuan Kerja di bawah Kementerian Perhubungan, Sigit mengaku berusaha untuk tetap menjaga suasana dan ritme kerja yang disesuaikan dengan kondisi belum adanya layanan penerbangan ke bandara itu.
"Pemeliharaan peralatan, sarana dan prasarana rutin dilakukan. Landasan pacu dan areal di sini tetap kami jaga dan bersihkan, dan berharap nanti segera ada lagi penerbangan ke bandara ini," kata Sigit yang sudah empat tahun memimpin operasional di Bandara Muara Bungo itu.
Bandara Muara Bungo merupakan satu dari tiga bandara yang ada di Provinsi Jambi. Dua Bandara lainnya yakni Bandara Sulthan Thaha Jambi dan Bandara Depati Parbo Kerinci.
Sigit menyebutkan, sejak 24 April 2020 hingga saat ini, belum ada maskapai penerbangan yang membuka penerbangan ke bandara di barat Provinsi Jambi itu.
"Praktis tak ada penerbangan lebih dari setahun, tapi kami komitmen untuk menjaga dan merawat bandara ini, dan tetap menjaga semangat personel," kata Sigit.
Bandara Muara Bungo merupakan bandara yang masih dalam pengelolaan Satuan Kerja Kementerian Perhubungan RI yang sebelumnya memiliki penerbangan Jakarta - Muara Bungo yang diterbangi NAM Air dan Citilink, serta penerbangan reguler Wings Air rute Jambi - Muara bungo - Kerinci dan sebaliknya.
"Sekarang tak ada pesawat, bahkan Wings Air juga sudah menarik asetnya sejak 1 September 2021 lalu," katanya.
Tak adanya penerbangan langsung maupun tidak langsung ke Bandara Muara Bungo juga berpengaruh terhadap aktivitas di Bandara Depati Parbo Kerinci yang juga praktis tidak ada penerbangan lagi ke bandara itu.
"Bandara Kerinci tergantung penerbangan dari Bungo ini, selama ini ada penerbangan pesawat ATR dari Wings Air rute Jambi - Muara Bungo - Kerinci dan sebaliknya. Sekarang tidak ada lagi," kata pria lulusan Sekolah Penerbangan Curug tersebut.
Menurut dia, sempat beberapa waktu lalu ada rencana penerbangan pesawat jenis ATR atau baling-baling untuk kembali terbang ke Muara Bungo, namun peningkatan status COVID-19 menyurutkan kembali rencana itu.
"Sempat ada pembicaraan dari sebuah maskapai, untuk menerbangkan pesawat ATR ke sini, namun keburu ada PPKM dengan sejumlah persyaratan bagi penerbangan dan calon penumpangnya," kata Sigit Budiarto menambahkan.*
Baca juga: Mendikbud batal ke Merangin akibat kabut asap
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
Tags: